Biden: AS Bangkit Kembali

AS akan mengubah krisis menjadi peluang, kemunduran jadi kekuatan.

AP/Evan Vucci
Presiden AS Joe Biden.
Rep: Dwina Agustin Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyatakan bahwa Amerika bangkit kembali. Dia menegaskan optimisme tentang keberhasilan bangsa tersebut melawan virus Corona sebagai bentuk mempertahankan keunggulan dari negara-negara lain.

Dalam pidato nasional pertama di hadapan Kongres AS pada Rabu (28/4), Biden menyoroti keyakinan mendasar pada kekuatan pemerintah.  "Saya bisa melapor kepada bangsa, Amerika sedang bergerak kembali. Mengubah bahaya menjadi kemungkinan. Krisis menjadi peluang. Kemunduran menjadi kekuatan," katanya.

Biden mengatakan, bangsa Amerika siap lepas landas untuk bekerja dan bermimpi kembali. "Memimpin dunia lagi. Kami telah menunjukkan satu sama lain dan dunia: Tidak ada yang bisa berhenti di Amerika," ujarnya.

Penyampaian pidato presiden ditemani oleh dua perempuan yakni Wakil Presiden Kamala Harris dan Ketua House of Representatives Nancy Pelosi yang berada di belakang. Biden menyatakan rasa percaya diri tentang nasib Amerika usai menghadapi serbuan pandemi dan rasa sakit lainnya.

Biden menuntut agar pemerintah menjaga dirinya sendiri sebagai simbol kuat bagi seluruh warga Amerika yang mau mengikuti cita-cita dan rakyatnya. Dia menghadapi masalah yang jarang dihadapi oleh seorang presiden Amerika, yaitu untuk bersaing dengan otokrasi seperti China.

"Bisakah demokrasi kita mengatasi kebohongan, kemarahan, kebencian, dan ketakutan yang memisahkan kita? Musuh Amerika, para otokrat dunia, bertaruh bahwa mereka tidak bisa. Mereka percaya kami terlalu penuh amarah, perpecahan, dan amarah. Mereka melihat gambar massa yang menyerang Capitol sebagai bukti bahwa matahari terbenam di demokrasi Amerika. Mereka salah. Dan kami harus membuktikan bahwa mereka salah," kata Biden.

Biden berulang kali menegaskan rencananya membuat orang Amerika kembali bekerja, memulihkan jutaan pekerjaan yang hilang karena virus Corona. Dia menyusun proposal ekstensif untuk prasekolah universal, dua tahun community college gratis, 225 miliar dolar AS untuk penitipan anak, dan pembayaran bulanan minimal 250 dolar AS kepada orang tua.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler