Pamekasan Rancang Program Hafalan dan Menulis Alquran
Pamekasan merancang program hafalan dan menulis Al Quran untuk pelajar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Pamekasan merancang program hafalan dan menulis Al Quran untuk siswa tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang tersebar di 13 kecamatan.
"Saya yakin program ini bisa dijalankan, dan harus dijalankan meski tanpa dukungan APBD. Momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional ini, harus menjadi momentum baik dalam mensukseskan program baik untuk para generasi muda bangsa ini," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dalam diskusi terbatas dengan sejumlah praktisi pendidikan di Pamekasandalam rangka Hari Pendidikan Nasional di Pamekasan, Sabtu (2/5).
Program hafalan dan belajar menulis Alquran itu dimaksudkan untuk menciptakan generasi muda masa depan yang bernilai Qur'ani, yang tidak hanya bisa membaca, dan menghafal Alquran saja, melainkan juga bisa menulis ayat-ayat Alquran dengan ejaan yang baik dan benar.
"Sebab, belum tentu orang bisa membaca Alquran itu juga bisa menulis, termasuk belum tentu juga bisa menulis apa yang dia hafal. Kita ingin kemampuan membaca, mengahafal dan menulis itu padu di anak didik kita ini," katanya.
Bupati menjelaskan, program itu merupakan langkah strategis untuk membumikan Alquran di Kabupaten Pamekasan, mengingat kabupaten ini sejak dulu telah menetapkan diri sebagai kabupaten yang memiliki komitmen pada pengembangan nilai-nilai ke-Islam-an melalui Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam).
Bupati muda penulis buku "Pesantren Nalar dan Tradisi" ini lebih lanjut menjelaskan, untuk mensukseskan program ini, maka salah satu cara yang perlu dilakukan dengan memberikan tugas kepada peserta didik untuk menghafal Alquran, minimal juz 30 yang disetor secara berkala kepada guru berikut tulisan surat yang dihafal tersebut.
Gerakan ini, sambung "Mas Tamam" sapaan karib Bupati Baddrut Tamam itu, sebagai bentuk komitmen Pemkab Pamekasan dalam mencetak generasi muda masa depan bangsa yang bernilai Qur'ani, serta mengimplementasikan komitmen Gerbang Salam dalam bentuk yang lebih nyata atau implementatif.
"Karena ini merupakan gerakan, maka tentu tidak ada batasanya, berbeda dengan lomba," kata Mas Tamam, saat menyampaikan sambutan dalam acara penutupan lomba hafidz Alquran yang digelar Radio Ralita FM, yakni radio milik Pemkab Pamekasan, Sabtu (1/5) sore.
Jika, sambung bupati, ratusan lembaga pendidikan mulai tingkat SD hingga SMP di daerahnya sukses melaksanakan program tersebut, maka generasi muda Pamekasan yang hafal dan bisa menulis ayat-ayat Alquran yang dihafalnya dengan baik dan benar, akan lebih banyak, dan pada akhirnya diharapkan menjadi nilai dan kepribadian yang membumi dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Baddrut Tamam, menghafal Alquran dan membentuk pribadi muslim yang Qur'ani harus menjadi satu kesatuan, terintegratif, sehingga kitab suci yang menjadi pegangan dan panduan hidup yang selamat bagi umat Islam itu, benar-benar bertuah dan menyejukkan.
"Jika begitu, dalam artian yang bisa baca Alquran dan hafal Alquran bisa mengimplementasikan kandungan nilai Alquran itu dalam kehidupan nyata, maka saya yakin, Pamekasan dan Indonesia secara umum akan menjadi daerah aman dan tentram," katanya.
"Dan, program seperti ini, yakni program menghafal dan bisa menulis Al Quran dengan baik dan benar yang tidak dibiayai oleh APBD adalah pertama di Indonesia. Kami berharap program ini sukses dan siswa atau anak didik kita bisa menjadikan Alquran sebagai gaya hidup, bukan hanya menghafal, tetapi bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," katanya, menjelaskan.
Di Pamekasan, program menghafal, menulis Alquran itu, telah diberlakukan pada bulan suci Ramadhan ini, yakni pada pelaksanaan pondok Ramadhan yang digelar di tingkat SD dan SMP di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
"Setelah Ramadhan ini program ini harus berlanjut, dan kita ingin siswa yang beragama Islam begitu lulus SMP minimal hafal Alquran juz 30. Tidak hanya hafal, akan tetapi juga bisa menulis dengan baik dan benar ayat-ayat Al Quran yang dihafalnya," kata Baddrut Tamam, menambahkan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkab Pamekasan Akhmad Zaini menyambai baik gagasan bupati muda itu dan pihaknya telah mengkoordinasikan hal itu dengan para kepala sekolah melalui kepala cabang dinas yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
"Praktiknya sebenarnya telah berjalan pada pelaksanaan pondok Ramadhan kali ini, tinggal memperbaiki dan mematangkan saja, sehingga hasilnya bisa lebih baik lagi," kata Zaini.