Pochettino Beri Selamat kepada Man City

Manchester City ke final Liga Champions setelah menyingkirkan PSG di semifinal.

AP Photo/Dave Thompson
Isyarat pelatih kepala PSG Mauricio Pochettino saat pertandingan timnya melawan Manchester City.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paris Saint-Germain harus tersingkir dari Liga Champions setelah kalah 0-2 dari Manchester City pada leg kedua semifinal di Stadion Etihad, Rabu (5/5) dini hari WIB. Dua gol kemenangan City diciptakan oleh Riyad Mahrez. The Citizens berhak melenggang ke partai puncak dengan agregat 4-1.

Baca Juga


"Saya perlu memberi selamat kepada Manchester City karena mereka menjalani musim yang fantastis. Setelah enam atau tujuh musim bekerja, Pep tampil baik. Pada saat yang sama, kami merasa bangga dengan para pemain dan tim kami," kata pelatih PSG Mauricio Pochettino usai laga, dikutip dari UEFA, Rabu (5/5).

Pochettino melakukan tiga perubahan dari tim inti pada pertemuan pertama. Kylian Mbappe tidak cukup bugar untuk diturunkan pada laga tersebut menyusul cedera betis yang dialaminya. Namanya terdaftar dalam susunan pemain cadangan PSG, tapi tidak mendapatkan menit bermain.

Namun, Pochettino enggan menjadikan itu sebagai alasan atas kekalahan yang dialami les Rouge et Bleus. Sebab, PSG merupakan satu kesatuan tim. "Tentu saja, sangat disayangkan dia belum siap membantu tim, tapi itu bukan alasan. Kami tidak bisa menggunakan alasan itu karena kinerja tim bagus," kata Pochettino.

Selain Mbappe yang digantikan Mauro Icardi, Ander Herrera bermain menutupi tempat Idrissa Gueye yang terkena larangan. Sementara, di posisi bek kiri, Mitchel Bakker tergeser oleh Abdou Diallo. Eks pelatih Tottenham Hotspur ini menilai anak asuhnya telah bermain dengan baik terutama pada menit-menit awal.

"Kami menerapkan permainan yang kami rencanakan. Kami memulai dengan sangat baik, menciptakan peluang dan mendominasi Manchester City. Itu tidak mudah. Tidak banyak tim yang bisa mendominasi tim seperti City," katanya.

City...

.

City memang nyaris tidak diberi nafas. PSG lebih banyak menguasai bola, tapi mereka justru kebobolan lebih dulu di menit ke-11. Pelatih menilai terkadang dalam sepak bola membutuhkan faktor keberuntungan.

"Pada akhirnya, mereka klinis. Mereka mencetak gol dari situasi di mana kami menekan tinggi, dengan bola panjang," katanya.

Situasi PSG diperparah karena Di Maria harus menerima kartu merah langsung di menit ke-69 setelah meluapkan rasa frustrasinya dengan menendang Fernandinho. Menurut Pochettino, itu menjadi keuntungan yang sangat besar untuk City.

Namun ia tak menyesalinya. Menurut pelatih asal Argentina, hal semacam ini biasa terjadi di sepak bola. Terpenting kata dia PSG selalu kompetitif dalam setiap penampilannya, meskipun hasil akhir tak memihak mereka di Manchester dan juga sebelumnya ketika bermain di Paris.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler