Disparbud Jabar Mulai Besok Tutup Batukaras Pangandaran
Batukaras diputuskan untuk ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tempat wisata di Batukaras, Kabupaten Pangandaran diputuskan untuk ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan. Langkah ini merupakan respons pemerintah Kabupaten Pangandaran terhadap membludaknya pengunjung tanpa protokol kesehatan.
Menurut Kepala Disparbud Jawa Barat, Dedi Taufik, keputusan ini diambil hasil rapat koordinasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat dan Kabupaten Pangandaran.
Dedi mengatakan, penutupan ditetapkan pada Ahad, pukul 00.00 WIB. Selain itu, ada kebijakan lanjutan yang mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
"Penutupan tempat wisata Batu Karas dimulai pukul 00.00 WIB sekarang, sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Ini hasil rapat koordinasi dengan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran," ujar Dedi, Sabtu (15/5).
Dalam rapat juga, kata Dedi, sudah diputuskan akan ada penyekatan di kawasan Kalipucang, juga di gate (gerbang) Pangandaran secara ketat. "Ini sekaligus untuk mengontrol kedatangan wisatawan juga," kata Dedi.
Upaya lainnya, kata dia, adalah mengadakan tes Covid-19 antigen di sejumlah destinasi wisata yang menjadi tujuan wisatawan.
Menurutnya, hasil laporan dan pantauan di sejumlah tempat pariwisata, khusunya di Pantai Batu Karas terjadi peningkatan kunjungan secara signifikan.
Bahkan, kata dia, tak sedikit pengunjung abaikan dengan protokol kesehatan. Mereka terlihat tidak mengenakan masker. Petugas gabungan pun membubarkan pengunjung pantai tersebut. Personel gabungan dari Polisi dan TNI pun memutar balik ratusan kendaraan yang hendak masuk ke kawasan wisata tersebut.
"Tingkat kunjungan memang tinggi. Ini respon yang harus segera dilakukan. Kami mengerti momen liburan ini masyarakat ingin berkunjung ke tempat wisata, tapi tetap harus ingat bahwa protokol kesehatan sangat penting, karena masih dalam suasana pandemi," paparnya.
"Jadi, kami terpaksa menutup sementara tempat wisata di Batu Karas. Kami akan lakukan rapid tes antigen. mudah-mudahan saat pengetesan nanti kasus Covid-19 tidak meningkat secara signifikan," imbuhnya.