BPBD Sudah Minta Warga Antisipasi Banjir Solokan Jeruk
Saat hujan deras turun, warga diminta mengosongkan pemukiman untuk mengantisipasi.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memastikan warga telah mengantisipasi sejak dini banjir bandang yang terjadi Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/6) malam. Para petugas yang ada di lokasi telah memperingatkan warga saat hujan deras turun untuk mengantisipasi bencana dengan mengosongkan pemukiman.
"Dalam dua jam ke depan katanya, sudah diberitahukan hati-hati, karena debit air sudah mulai besar. Hujannya itu dari sore," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bandung Hendra Hidayat saat dihubungi di Bandung.
Dia menjelaskan banjir bandang itu terjadi sekitar pukul 18.06 WIB akibat tanggul sementara yang kembali jebol hingga menyebabkan air sungai meluap ke pemukiman warga. Tanggul sementara yang dibuat menggunakan karung pasir itu, kata dia, belum kuat untuk menahan beban debit air Sungai Cisunggalah yang semakin membesar saat hujan deras.
Sejauh ini, ia memastikan tidak ada warga yang menjadi korban atau mengalami luka-luka akibat banjir bandang tersebut. "Mereka sudah mengamankan sendiri karena sudah ada antisipasi, tidak ada korban, yang luka sekarang nggak ada," katanya.
Banjir bandang itu kembali terjadi di titik yang sama dengan peristiwa sebelumnya pada Selasa (1/6). Pada saat itu ada 500 rumah yang terdampak banjir bandang tersebut dan dua di antaranya mengalami rusak berat.