Ketika Jin Terusir dari Tempatnya di Langit
Jin kini tidak bisa mencuri berita dari langit.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran telah memperingatkan bahayanya bersekutu atau meminta pertolongan jin. Alquran juga menceritakan saat jin terusir dari beberapa tempatnya di langit sehingga tidak bisa mencuri berita dari langit.
وَّاَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِۗ فَمَنْ يَّسْتَمِعِ الْاٰنَ يَجِدْ لَهٗ شِهَابًا رَّصَدًاۖ
"Dan sesungguhnya kami (jin) dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar (berita-beritanya). Tetapi sekarang siapa (mencoba) mencuri dengar (seperti itu) pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai (untuk membakarnya)." (QS: Al Jinn: 9).
Mengutip Tafsir Kementerian Agama, maksud ayat ini adalah, "Sesungguhnya kami jin dahulu yaitu sebelum Nabi Muhammad diutus Allah seringkali dapat menduduki satu tempat dari beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar berita-beritanya, ketika itu kami dapat mendengar tanpa gangguan apapun. Tetapi sekarang setelah diutusnya Nabi Muhammad siapa pun yang mencoba mencuri dengar seperti itu pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai untuk membakarnya."
Dalam ayat ini kembali dijelaskan tentang keterangan jin bahwa mereka menduduki tempat-tempat tersebut tanpa ada penjaga dan panah-panah api. Mereka lalu diusir dari sana sehingga tidak dapat mencuri atau mendengar Alquran sedikit pun untuk disampaikan kepada ahli-ahli nujum dan tukang-tukang tenung yang akan mencampuradukkan yang benar dengan yang batil.
Ini disebabkan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya dan sebagai penjagaan terhadap kitab-Nya, Alquran. Maka barangsiapa yang ingin mencuri berita-berita tersebut sejak itu ia akan diburu dengan panah-panah api yang akan menusuk dan membinasakannya.
Kita harus beriman kepada apa yang diberitakan oleh Alquran mengenai jin yang mencuri berita-berita yang dapat didengarkan. Kemudian mereka dilarang sesudah diutusnya Nabi Muhammad.
Walaupun kita tidak tahu bagaimana cara mereka mencuri, cara bagaimana penjagaannya, berapa banyak para penjaganya. Kita juga tidak tahu apa yang dimaksud dengan panah-panah api yang mengintip mereka, sedangkan jin itu juga berasal dari api, maka bagaimana cara mereka dapat ditembusi oleh panah-panah api itu.
Pandangan Mufassir
Di antara mufassir (ahli tafsir) ada yang berpendapat yang dimaksud dengan 'tempat-tempat untuk mencuri berita' adalah tempat-tempat yang dipergunakan oleh jin di dalam dada manusia untuk menggoda mereka dan menghalangi mereka mengikuti jalan yang benar.
Sedangkan yang dimaksud dengan 'penjaga' adalah dalil-dalil akli (akal atau rasio) yang dijadikan Allah sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya. Kemudian yang dimaksud dengan 'panah-panah api' adalah bukti-bukti alamiah yang tersebar dalam tubuh masing-masing dan di seluruh penjuru alam.
Dengan demikian, maksud ayat tersebut adalah sesungguhnya Alquran yang mengandung bukti-bukti akliah dan alamiah adalah penjaga agama dari kemasukan hal-hal syubhat yang dilontarkan oleh setan, sebagai alat untuk menggoda dan membimbangkan orang-orang yang dapat digodanya. Juga untuk mempengaruhi jiwa-jiwa orang yang sesat agar mereka tidak menghiraukan agama dan menolak petunjuk-petunjuknya.
Maka barang siapa yang ingin mempengaruhi jiwa-jiwa orang yang beriman dengan keragu-raguan dan pikiran yang bukan-bukan, maka ia akan berhadapan dengan bukti-bukti yang dapat memusnahkan keragu-raguan itu dari akar-akarnya. (Tafsir Kementerian Agama)