Komisi III DPR Minta Polri Tindak Mafia Penimbun Obat-obatan

Komisi III DPR minta Polri tindak tegas mafia penimbun obat-obatan terapi Covid.

Republika/nawir arsyad akbar
Ketua Komisi III DPR Herman Hery
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR, Herman Hery, meminta Polri untuk memberi perhatian serius pada upaya menjamin ketersediaan kebutuhan medis seperti obat-obatan bagi masyarakat yang terpapar Covid-19. Hal tersebut menyikapi kelangkaan dan lonjakan harga Ivermectin yang tengah diuji klinis oleh BPOM sebagai obat terapi pencegahan dan penyembuhan pasien Covid-19. 

Baca Juga


"Belakangan terdengar keluhan dari masyarakat mengenai kelangkaan dan lonjakan harga obat ini. Jangan sampai kondisi pandemi yang memburuk seperti sekarang dijadikan lahan memperkaya diri oleh mafia yang menimbun obat-obatan hingga harganya melonjak dan tak bisa diakses masyarakat," kata Herman kepada wartawan, Jumat (2/7).

Selain menjamin ketersediaan obat-obatan, hal lain yang yang menjadi keprihatinan bersama ialah soal ketersediaan oksigen di Rumah Sakit untuk perawatan penderita Covid-19. Ia berharap Polri memastikan hal tersebut sebab pemerintah sudah memutuskan 90 persen produksi oksigen nasional akan diperuntukkan bagi kebutuhan medis.

"Saya berharap Kapolri dan Kabareskrim tak segan-segan mengambil tindakan hukum tegas kepada siapa pun yang menaikkan harga oksigen secara tidak wajar demi keuntungan pribadi," ujarnya.

Politikus PDIP itu juga mengapresiasi kegiatan vaksinasi serentak di 34 Kepolisian Daerah seluruh Indonesia yang digelar untuk menyambut HUT ke-75 Bhayangkara. Menurutnya saat ini percepatan program vaksinasi menjadi fokus utama demi menekan perburukan penyebaran pandemi Covid-19 di tanah air.

"Apalagi berdasarkan informasi yang saya dapatkan, kegiatan vaksinasi massal yang digelar Polri ini berhasil mencapai target 1 juta dosis dalam sehari, bahkan melewati target tersebut. Negara ini tengah betul-betul membutuhkan kesigapan semua pihak seperti Polri untuk bergandengan tangan dan bahu-membahu menekan laju pandemi demi mendukung terciptanya masyarakat sehat dan pemulihan ekonomi nasional," katanya. 

Diketahui, dalam rangka memperingati hari jadi Kepolisian Republik Indonesia ke-75 pada 1 Juli 2021, Korps Bhayangkara menggelar vaksinasi Covid-19 serentak di 34 Polda beserta jajaran se-Indonesia pada Sabtu (26/6). Kegiatan tersebut diklaim berhasil menyasar 1.285.460 penerima vaksin sebagaimana data Divisi Humas Polri. Adapun vaksin yang disuntikkan adalah produksi Sinovac dengan melibatkan lebih dari 54 ribu vaksinator. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler