PB PDHI Sikapi Pernyataan Prof Nidom dan Drh Indro Cahyono

Prof Nidom belum memperpanjang keanggotaan, drh Indro tak terdaftar di PDHI.

Tangkapan layar
Pernyataan sikap PB PDHI terkait informasi tentang Covid-19 yang disampaikan oleh dokter hewan.
Rep: Haura Hafizhah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) memastikan bahwa pernyataan Prof Dr drh CA Nidom MS dan drh Moh Indro Cahyono mengenai Covid-19 adalah pendapat pribadi yang bersangkutan. Di samping itu, keduanya juga tidak aktif sebagai anggota PDHI.

"Prof Nidom hingga saat ini belum memperpanjang keanggotaan PDHI, sementara drh Indro belum mendaftar sebagai anggota PDHI," kata Ketua Umum PB PDHI M Munawaroh dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Senin (12/7).

Munawaroh mengungkapkan bahwa saran pengobatan kepada manusia bukanlah ranah dokter hewan. PDHI tidak bertanggung jawab dengan pernyataan mereka di media sosial.

Baca Juga


"Bisa dilihat dari akun Youtube mereka, salah satunya Nidom yang bilang vaksin yang digunakan saat ini tidak ada gunanya," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (12/7).

PDHI pun menyerukan agar masyarakat agar menanggapi dan menyikapi dengan bijak pernyataan dari kedua dokter hewan tersebut. Munawaroh memastikan PDHI mendukung upaya pemerintah dan masyarakat untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

Diskusi Prof Nidom dan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari terkait pandemi Covid-19 menjadi viral setelah diunggah ke Youtube. Mereka membahas pandangan jangka panjang pandemi virus corona ini akan seperti apa, termasuk juga tentang vaksinasi dan mutasi virus.

"Tujuh vaksin yang ada tidak mampu menyaingi perkembangan mutasi virus Covid-19 karena semua tujuh vaksin itu semuanya basis virus Wuhan," kata Nidom.

Selain itu, di kanal Youtube pribadinya, drh Indro membahas tentang virus Covid-19 hingga tips cuci hidung. Lalu, beredar juga pernyataan dari Indro terkait virus Covid-19 dan vaksinasi di akun Youtube KH Files. Indro mengatakan bahwa dirinya tidak menolak vaksin, tapi dia berhak memilih vaksin. "Saya tidak menolak vaksin tapi saya berhak dong memilih vaksin yang baik buat saya yang mana. Saya akan tunggu," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler