Saudi Sambut Baik Dirilisnya Dokumen Rahasia AS Terkait 9/11

Rilis dokumen oleh AS diharapkan mengakhiri tuduhan terhadap Saudi.

EPA-EFE/BETH A. KEISER
Saudi Sambut Baik Dirilisnya Dokumen Rahasia AS Terkait 9/11. Sebuah bendera AS dipasang di reruntuhan World Trade Center di New York, AS, 13 September 2001 (diterbitkan kembali 03 September 2021). Pada tanggal 11 September 2001, selama serangkaian serangan teror terkoordinasi menggunakan pesawat yang dibajak, dua pesawat diterbangkan ke menara kembar World Trade Center yang menyebabkan runtuhnya kedua menara. Pesawat ketiga menargetkan Pentagon dan pesawat keempat menuju Washington, DC akhirnya menabrak sebuah lapangan. Peringatan 20 tahun serangan teroris terburuk di tanah AS akan diperingati pada 11 September 2021.
Rep: Kiki Sakinah Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kedutaan Besar Arab Saudi di Amerika Serikat menyambut baik dirilisnya dokumen rahasia terkait serangan teroris terhadap Amerika Serikat pada 11 September 2001. Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (8/9), Kedubes Saudi mengatakan Kerajaan selalu mendorong transparansi seputar tragedi 11 September.

Baca Juga


"Sejak hari yang mengerikan 20 tahun yang lalu itu, kepemimpinan Arab Saudi secara konsisten menyerukan dirilisnya semua materi yang terkait dengan penyelidikan Amerika Serikat atas serangan itu," kata Kedubes Saudi di AS, dilansir di Saudi Gazette, Kamis (9/9).

Arab Saudi menegaskan kembali dukungannya yang sudah lama untuk deklasifikasi penuh dokumen dan materi apa pun yang berkaitan dengan penyelidikan AS atas serangan teroris. Hal itu dengan harapan bahwa rilis penuh dari dokumen-dokumen ini akan mengakhiri tuduhan tak berdasar terhadap Kerajaan untuk selamanya.

"Seperti yang diungkapkan oleh penyelidikan sebelumnya, termasuk Komisi 9/11 dan perilisan apa yang disebut '28 Halaman', tidak ada bukti yang pernah muncul untuk menunjukkan pemerintah Saudi atau pejabatnya memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan teroris atau terlibat dalam cara apa pun yang terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaannya," kata kedubes Saudi.

Deklasifikasi materi sebelumnya yang berkaitan dengan serangan 11 September, seperti "28 Halaman," hanya mengonfirmasi temuan Komisi 9/11 bahwa Arab Saudi tidak ada hubungannya dengan kejahatan mengerikan ini. Kedubes Saudi menyayangkan klaim palsu seperti itu tetap ada. Karena itu, kedubes Saudi meyakinkan setiap tuduhan Arab Saudi terlibat dalam serangan 11 September adalah keliru.

"Seperti yang telah dibuktikan oleh pemerintahan dari empat presiden AS terakhir, Arab Saudi dengan tegas mengutuk dan mengecam kejahatan tercela yang terjadi terhadap Amerika Serikat, sekutu dan mitra dekatnya," kata Kedubes.

Baca juga : Mantan Presiden Ghani Minta Maaf Kepada Rakyat Afghanistan

 

Pihaknya menunjukkan fakta Arab Saudi bersama AS telah menjadi target utama Al Qaeda, bahkan sebelum serangan 11 September. Saudi bersama dengan AS telah berusaha keras dalam menangani orang-orang, uang, dan pola pikir terorisme dan ekstremisme dalam segala bentuknya.

Arab Saudi sangat bangga dengan catatan anti-terorismenya, termasuk upayanya menggagalkan pendanaan teroris, strategi komprehensifnya melawan ideologi ekstremis baik di ranah publik maupun daring, dan degradasi dan kekalahan organisasi teroris di seluruh wilayah Saudi.

Kedubes Saudi mengatakan Kerajaan adalah mitra kontraterorisme yang penting bagi AS. Kedua negara bersama-sama telah melawan Daesh (disebut ISIS di Irak dan Suriah), dan memberikan kemunduran parah bagi Alqaidah di Semenanjung Arab dan ISIS di Yaman.

"Kerja terkoordinasi Arab Saudi dan Amerika Serikat untuk mengacaukan dan mencegat plot teroris selama 20 tahun terakhir tidak diragukan lagi telah menyelamatkan nyawa ribuan orang Saudi dan Amerika, dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman," tambahnya.

Sementara itu, kedubes Saudi juga menyatakan simpati kepada para korban. Sebagai korban terorisme dan saksi langsung kengerian dan dampak abadi yang ditimbulkannya pada pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah. Arab Saudi memahami rasa sakit dan kesulitan yang tak terlukiskan dari keluarga yang kehilangan orang yang dicintai pada hari yang tak terlupakan itu.

"Mereka tetap ada dalam simpati dan doa kami," bunyi pernyataan kedubes Saudi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler