Lembaran Aluminium Penyelamat Kebakaran di AS

Lembaran aluminium jadi penyelamat kebakaran rumah di AS.

Antara/Muhammad Iqbal
Petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api (ilustrasi)
Rep: Dwina Agustin Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, RENO -- Martin Diky mengaku panik saat api besar mulai menjalar menuruni lereng menuju rumah kayunya di dekat Danau Tahoe. Kontraktor itu memiliki cukup waktu untuk melakukan penelitian cepat dan memutuskan untuk membungkus rumah gunungnya dengan penutup pelindung aluminium.

Baca Juga


Bahan yang dapat menahan panas yang hebat untuk waktu yang singkat ini menyerupai kertas timah dari laci dapur. Namun, bentuknya lebih besar dan biasa digunakan petugas pemadam kebakaran hutan sebagai upaya terakhir untuk melindungi diri mereka sendiri ketika terjebak oleh api.

Diky yang tinggal sebagian besar waktu di San Francisco Bay Area membeli pembungkus senilai 6.000 dolar AS dari Firezat Inc. di San Diego. Aluminium itu cukup untuk menutupi rumah keduanya seluas 130 meter persegi di tepi dari komunitas kecil California di Meyers.

"Itu cukup mahal, dan Anda akan merasa bodoh jika mereka menghentikan api sebelum api mendekat. Namun, saya sangat senang kami melakukannya. Itu cukup menegangkan ketika api turun dari lereng," ujar Dicky.

 

 

Lembaran aluminium fleksibel yang ditempelkan Diky ke rumah seharga 700.000 dolar AS itu tidak banyak digunakan karena mahal dan sulit dipasang. Padahal benda itu telah menyelamatkan beberapa properti, termasuk kabin bersejarah yang dikelola oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

Petugas pemadam kebakaran bahkan membungkus pangkal pohon terbesar di dunia pada pekan ini dengan benda itu. Upaya ini dilakukan untuk melindunginya dari kebakaran hutan yang membakar di dekat hutan sequoia raksasa tua yang terkenal di Taman Nasional Sequoia California.

Kehebatan aluminium ini pun terjadi setelah rumah terbungkus di dekat Danau Tahoe selamat dari Kebakaran Caldor, sekitar 32 kilometer sebelah barat rumah Diky. Sementara rumah-rumah tetangganya sudah hancur dilalap api.

Pembungkus mengalihkan panas dari bangunan, membantu mencegah bahan yang mudah termakan api terbakar. Itu juga menjaga bara di udara agar tidak menyelinap melalui ventilasi dan bukaan lain di rumah. Dengan dukungan fiberglass dan perekat akrilik, pembungkus dapat menahan panas hingga 550 Celcius.

Sampai sekitar satu dekade yang lalu, sebagian besar kerusakan akibat kebakaran disebabkan oleh rumah-rumah yang terbakar saat api membakar vegetasi di dekatnya. Studi terbaru menunjukkan peran yang lebih besar adalah kebakaran struktur-ke-struktur yang menyebar dalam efek domino karena panas yang luar biasa yang menyebabkan bahan-bahan manufaktur meledak menjadi api.

 

Perusahaan tempat Diky membeli pembungkus rumahnya mendapat sekitar 95 persen dari penjualannya dari Dinas Kehutanan dan Dinas Taman Nasional AS. Presiden an pendiri Firezat Inc Dan Hirning memperkirakan Dinas Kehutanan telah membungkus 600 hingga 700 bangunan, jembatan, menara komunikasi, dan struktur lainnya di hutan nasional tahun ini saja. 

Pejabat Dinas Kehutanan mengatakan telah menggunakan pembungkus selama beberapa tahun di seluruh Amerika Barat untuk melindungi struktur sensitif. Di Danau Tahoe, mereka telah membungkus Angora Ridge Lookout, sebuah menara pengintai kebakaran bersejarah yang terdaftar secara nasional.

"Seringkali, properti Dinas Kehutanan dibungkus dengan baik sebelum kebakaran," kata kepala batalion Dinas Kehutanan, Phil Heitzke.

Seorang profesor teknik mesin di Case Western Reserve University Fumiaki Takahashi menerbitkan 10 tahun penelitian tentang pembungkus pelindung di jurnal Frontiers in Mechanical Engineering pada 2019. Studi ini mengatakan bahwa pembungkus aluminium menunjukkan kinerja yang luar biasa dan keterbatasan teknis.

Menurut Takahashi, permukaan aluminium memblokir hingga 92 persen panas konvektif dan hingga 96 persen radiasi. Pembungkusan paling efektif jika kebakaran hutan terjadi dengan paparan kurang dari 10 menit. 

Namun, aluminium kurang efektif di daerah dengan perumahan kepadatan tinggi. Hal ini akibat penyebaran api dapat membakar selama berjam-jam tanpa dihentikan oleh petugas pemadam kebakaran.

 

"Menunjukkan janji untuk menjadi efektif, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan perlindungan yang lebih efisien namun tetap ringan terhadap kebakaran hebat," kata Takahashi. Dwina Agustin/ap

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler