Studi Inggris: Vaksin Covid-Flu Aman Disuntikkan Bersamaan

Vaksin Covid-19 dan flu dapat diberikan di lengan berbeda dalam waktu bersamaan.

EPA-EFE/ANDREA CANALI
Seorang petugas medis melakukan vaksin flu di komune Pioltello, Milan, 17 November 2020.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Vaksin Covid-19 dan vaksin flu aman untuk disuntik secara bersamaan karena tidak berdampak negatif terhadap respons kekebalan yang dihasilkan oleh keduanya, menurut hasil penelitian di Inggris pada Kamis (30/9). Inggris dan negara-negara belahan bumi utara lainnya bersiap menghadapi musim dingin.

Baca Juga


Lonjakan kasus flu diperkirakan akan terjadi seiring pelonggaran pembatasan Covid-19 dan aturan menjaga jarak. Suntikan dosis booster (penguat) terhadap Covid-19 sedang diberikan di Inggris pada kalangan orang tua, kelompok rentan, serta petugas kesehatan.

Sementara itu, pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson juga menjanjikan tahun ini mencetak keberhasilan program vaksinasi flu, terbesar dalam sejarahnya. Studi yang dipimpin oleh Universitas Bristol itu menemukan bahwa efek samping yang dilaporkan biasanya ringan hingga sedang dalam pengujian dengan tiga vaksin flu dan suntikan Covid-19 Pfizer atau AstraZeneca.

 

 

 

Hasil penelitian tersebut telah dipresentasikan kepada Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) untuk menjadi bahan pertimbangan serta membantu pembuat kebijakan merencanakan masa depan program vaksinasi. Dosis vaksin diberikan pada hari yang sama, di lengan berbeda.

Selama masa penelitian, satu kelompok mendapat suntikan vaksin Covid-19 dan vaksin flu pada kunjungan pertama, sementara plasebo diberikan pada kunjungan kedua. Kelompok lain mendapat suntikan Covid-19 dan plasebo pada hari yang sama, diikuti dengan vaksin flu pada hari kedua.

Studi itu menemukan 97 persen dari peserta mengatakan mereka akan bersedia untuk menerima suntikan dosis vaksin Covid-19 dan vaksin flu di masa mendatang. Penelitian tersebutmelibatkan 679 sukarelawan di 12 lokasi di seluruh Inggris dan Wales. Hasil lengkap akan dipublikasikan di jurnal medis Lancet.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler