Dinkes Bandung Tes Antigen Siswa Pekan Depan
Tes antigen akan dilakukan ke 10 persen dari total sekolah PTM di Bandung.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung merencanakan akan memulai uji usap rapid tes antigen kepada siswa dan guru pada pekan mendatang. Sebanyak 5.000 alat rapid tes antigen disiapkan untuk kegiatan tersebut.
"Direncanakan begitu (tes pekan depan)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara saat dihubungi, Jumat (8/10). Ia menuturkan, 10 persen dari total sekolah di Kota Bandung yang menggelar pembelajaran tatap muka akan dilakukan rapid tes antigen secara acak. Total sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di Kota Bandung sebanyak 2.000 sekolah lebih.
Ahyani mengatakan kegiatan uji usap rapid tes antigen dilakukan atas arahan pemerintah pusat. Kebijakan tersebut dilakukan tidak hanya berlangsung di Kota Bandung namun di kota dan kabupaten lain.
Ia menuturkan, apabila uji usap rapid antigen secara acak menunjukkan hasil di bawah 1 persen maka siswa yang terpapar diminta untuk isolasi mandiri. Sedangkan apabila hasilnya berada di angka 1-5 persen maka tracing dilakukan terhadap siswa dalam satu kelas.
Apabila hasilnya lebih dari 5 persen maka sekolah yang didapati siswa atau guru terpapar Covid-19 harus ditutup. Pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) yang memetakan sekolah-sekolah yang akan diuji usap.
"Hitungannya adalah 10 persen dari sekolah yang PTM jadi kemudian dari satu sekolah itu 30 sampel itu baik siswa didik maupun tenaga pendidik," katanya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat kasus konfirmasi aktif Covid-19 di Kota Bandung sebanyak 96 orang sedangkan kasus konfirmasi meninggal dunia sebanyak 1.422 orang. Sedangkan konfirmasi sembuh sebanyak 40.996 orang.
Program vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung total sasaran 1,9 juta lebih. Sedangkan pada dosis pertama hampir mencapai 90 persen atau 1,6 juta lebih.