Pemerintah Hibahkan Fasilitas PON XX Senilai Rp 1,3 T

Fasilitas itu untuk menambah aset dan untuk kelanjutan pengelolaan.

ANTARA/M Risyal Hidayat/wsj.
Istora Papua Bangkit, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua (ilustrasi). Kementerian Keuangan akan menghibahkan sejumlah fasilitas PON Papua kepada pemerintah daerah.
Rep: Novita Intan Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana menghibahkan barang milik negara (BMN) yang dibangun Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua senilai Rp 1,3 triliun. Adapun hibah ini akan diberikan kepada pemerintah daerah Papua.

Direktur Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Encep Sudarwan mengatakan sebanyak delapan fasilitas acara PON XX akan dihibahkan kepada pemerintah daerah Papua.

"Yang dihibahkan sementara ada delapan nilainya kurang lebih Rp 1,3 triliun. Ini yang sudah kita proses nanti akan menyusul hal lain," ujar Encep saat konferensi pers virtual, Jumat (8/10).

Adapun delapan bangunan yang akan dihibahkan yakni arena akuatik, Istora Papua Bangkit, Pembangunan Arena Cricket and Hockey Indoor dan Outdoor, Kawasan Kampung harapan, Kawasan Doyo Baru, Arena Sepatu Roda, Panahan, dan Dayung. Kemudian sistem drainase Kabupaten Jayapura dan pembangunan sanitasi.

Encep menjelaskan, kesemua fasilitas untuk menambah aset dan untuk kelanjutan pengelolaan barang milik negara jadi barang milik daerah. "Nanti pemda setempat akan urus. Kemenkeu mempercepat hibah milik negara juga dari Kementerian PUPR," ucap dia.

Meski demikian, Encep tidak menutup kemungkinan akan menambah beberapa fasilitas yang ikut serta dihibahkan kepada Pemerintah Daerah Papua setelah ajang PON XX selesai. Dari sisi lain, dia memastikan aset seperti jalan nasional, bandara dan berbagai hasil pembangunan lainnya tidak akan dihibahkan dan tetap menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

"Nanti akan menyusul hal lainnya karena kan di sana juga kita sudah membangun beberapa hal. Ada yang sudah tuntas atau ada juga yang berbentuk renovasi dan sebagainya," kata dia.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler