Cerita Odekta Kurang Tidur dan Sarapan Teri

Odekta memang harus sarapan pada Sabtu dini hari.

ANTARA/Aditya Pradana Putra
Atlet DKI Jakarta Odekta Elvina Naibaho berselebrasi usai mencapai garis finish dalam nomor lari maraton putrI PON Papua di kompleks Freeport, Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (9/10/2021). Odekta berhasil meraih medali emas, sementara atlet DKI lainnya Tryaningsih meraih medali perak dan atlet Kalimantan Timur Irma Handayani meraih medali perunggu
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Pelari jarak jauh nasional dari DKI Jakarta, Odekta Elvina Naibaho, mengaku kurang tidur dan hanya sarapan nasi dengan ikan teri sebelum bertanding di nomor marathon putri cabang olahraga atletik di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.


"(Kemarin) makan malamnya itu sudah jam 17.00 WIT untuk makan malam, terus tidur jam 18.30 WIT, terus bangun 00.00 WIT untuk sarapan," kata Odekta di Kompleks Kuala Kencana, Mimika, Papua, Sabtu.

Odekta memang harus sarapan pada Sabtu dini hari. Sebab, pukul 03.00 WIT dirinya sudah harus bersiap mengikuti perlombaan. Adapun pertandingan marathon putri dimulai pukul 05.00 WIT di Kompleks Kuala Kencana, Mimika.

Kondisi itu membuat dirinya kurang tidur. Selain itu, Odekta juga masih harus memasak sarapan sendiri menggunakan penanak nasi listrik yang dia bawa dari Jakarta.

Peraih perunggu nomor 10.000 meter putri SEA Games 2019 Filipina itu memilih memasak ketimbang menunggu makanan yang disediakan panitia. "Kalau nunggu dari panitia kan suka telat, yang ada emosi, gimana sih makanan kok enggak datang-datang, sudah tahu marathon,'' ujarnya.

''Jadi, ngapain kita buang energi untuk itu,'' katanya. ''Jadi, akhirnya masak sendiri enggak apa-apa, cuma makan teri-teri doang. Itu sudah bawa dari Jakarta sama berasnya.''

Odekta juga mengaku masih kelelahan usai turun di nomor 5.000 meter putri pada Selasa (5/10) dan 10.000 meter putri pada Kamis (7/10). Waktu istirahat yang hanya satu hari di tiap pertandingan itu dinilai tidak cukup untuk memulihkan stamina.

"Rasanya enggak cukup sih, tapi berserah diri saja sama Tuhan. Tuhan pasti mampukan saya. Dan, semua juga merasakan yang sama karena ada teman-teman juga yang turun di 10 (10.000 meter) turun juga di 42 km (marathon)," kata dia.

Namun, tekad yang kuat untuk menuntaskan perjuangan hingga akhir, membuat atlet kelahiran Desa Soban, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara itu berhasil meraih emas setelah menjadi orang pertama yang mencapai garis finis dengan catatan waktu 2 jam 48 menit dan 46 detik.

Bahkan, perempuan 29 tahun itu berhasil mempertajam catatan waktu pribadinya. Waktu terbaik Odekta sebelumnya adalah 2 jam 55 menit dan 31 detik yang dia torehkan pada PON XIX Jawa Barat 2016.

Odekta berhasil membawa pulang tiga medali emas dari ajang PON XX Papua. "Medali emas ini saya persembahkan untuk Tuhan, untuk keluarga, untuk tim, untuk seluruh masyarakat DKI Jakarta, dan untuk semua yang mendoakan," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler