Kurang Tidur, Orang Cenderung Mudah Tersandung Saat Berjalan
Kurang tidur ternyata dapat pengaruhi cara berjalan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurang tidur dapat memengaruhi beragam aspek kesehatan tubuh. Salah satu yang mungkin cukup mengejutkan adalah pengaruhnya pada cara berjalan seseorang.
Fakta ini terungkap dalam studi terbaru yang melibatkan mahasiswa sebagai partisipan. Dalam studi ini, para partisipan diminta untuk menjalani tes berjalan di treadmill.
Para partisipan yang mendapatkan cukup tidur tampak mampu berjalan dengan lebih baik. Kemampuan berjalan yang baik ini bahkan tetap terjaga hingga beberapa hari setelah partisipan mendapatkan tidur yang cukup. Partisipan yang secara konsisten mendapatkan tidur cukup terlihat memiliki kontrol motorik yang lebih baik.
Sebaliknya, partisipan yang kelelahan karena kurang tidur tampak berjalan dengan sedikit menyeret kaki atau bahkan tersandung. Akan tetapi, banyak dari partisipan yang tak menyadari perubahan ini.
Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa cara berjalan bukan sebuah proses otomatis. Cara berjalan turut dipengaruhi oleh faktor kekurangan tidur.
"Idealnya, setiap orang perlu tidur delapan jam per malam," ungkap peneliti Arturo Forner Cordero, seperti dilansir The Sun, Rabu (27/10).
Namun, bila kebutuhan ini tak dapat tercukupi, mengompensasi kekurangan tidur dapat membantu. Kompensasi kekurangan tidur ini dapat menjadi strategi penting untuk memperbaiki cara berjalan yang lebih terkontrol.
Berdasarkan studi pada hewan coba, peneliti juga mendapati bahwa berjalan bukan dipengaruhi oleh proses kognitif. Faktor yang lebih berperan dalam mempengaruhi cara berjalan adalah aktivitas tulang belakang dan refleksif dibandingkan proses kognitif.