Orang Kurang Tidur Lebih Mudah Kena Covid-19?
Kurang tidur dapat mengganggu pertahanan tubuh.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur yang nyenyak pada malam hari penting bagi tubuh. Selama ini, orang-orang yang memiliki waktu istirahat berkualitas cenderung lebih sehat dan kuat.
Saat virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 menjadi pandemi dunia, berbagai hal terkait menjaga kesehatan selalu menarik untuk diketahui. Tak sedikit yang mempertanyakan tentang apakah tidur cukup dan nyenyak pada malam hari dapat meningkatkan kekebalan tubuh?
Dilansir India Today, banyak penelitian yang mencoba melihat hubungan antara tidur, kekebalan tubuh, dan pada akhirnya memberi perlindungan terhadap Covid-19. Menurut Sandeep Nayar, dokter dan direktur di Rumah Sakit BL Kapoor di India, tidur pada dasarnya adalah kebutuhan biologis untuk tubuh.
Selama tidur, tubuh seperti bekerja untuk mengisi ulang ‘daya’, memperbaiki kerusakan, dan mengatur informasi yang baru dipelajari. Tidur dan sistem sirkadian mengerahkan pengaruh regulasi yang kuat pada fungsi kekebalan tubuh.
Studi mengenai siklus tidur yang normal menunjukkan bahwa parameter kekebalan, seperti jumlah sel T yang tidak berdiferensiasi (mirip dengan tentara tubuh) dan produksi sitokin pro-inflamasi (mirip dengan persenjataan tubuh) menunjukkan puncak selama tidur. Sementara itu, jumlah sirkulasi imun sel-sel, seperti sel pembunuh alami sitotoksik serta aktivitas sitokin anti-inflamasi memuncak selama terjaga pada siang hari.
Karena itu, kurang tidur dapat mengganggu pertahanan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit parah. Covid-19 juga dapat menyebabkan kurang tidur karena gejala yang timbul akibat penyakit ini, stres, kecemasan, dan sekali lagi membahayakan kekebalan tubuh.
"Jangan berkompromi dengan tidur. Setidaknya tidur tujuh hingga delapan jam setiap hari. Ini adalah cara terbaik membantu tubuh Anda membangun kekebalan," ujar Nayar.
Jika kurang tidur, Anda akan mudah merasa lelah. Hal ini juga akan menghambat tubuh untuk beristirahat dan meremajakan diri. Selain itu, tidak cukup istirahat malam juga akan menganggu fungsi tubuh lainnya, yang akan terdampak langsung bagi sistem kekebalan.
Nayar mengatakan, bukan berarti kurang tidur pasti memengaruhi seseorang menjadi sangat rentan terinfeksi virus corona jenis baru. Namun, ia menekankan hal ini berpotensi besar menurunkan kekebalan tubuh dan jika terkena Covid-19, gejala-gejala yang muncul dapat lebih parah.
"Karena kurang tidur merusak kekebalan tubuh, seseorang lebih rentan terkena infeksi termasuk penyakit pernapasan, pilek, dan penyakit lainnya,” ujar Nayar menjelaskan.
Sementara itu, Prerana Gupta, seorang dokter sekaligus profesor dalam bidang psikiatri di Teerthanker Mahaveer Medical College, mengatakan bahwa kurang tidur mengakibatkan kekebalan yang buruk. Karena itu, ada kemungkinan lebih tinggi untuk jatuh sakit dan ini juga merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung.