Gejala Fibromialgia Bisa Salah Dikenali Sebagai Long Covid

Keluarga aktor Jonathan Ross sempat mengira putrinya mengidap long Covid.

Pixabay
Kelelahan yang luar biasa dapat menjadi salah satu gejala fibromialgia.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lady Gaga dan mantan personel F4 Ken Zhu Ross merupakan contoh sosok terkenal yang mengidap fibromialgia. Ini adalah kondisi jangka panjang, yang menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan ekstrem dan rasa sakit yang menyebar.

Penyakit langka ini sering disalahartikan dengan yang lain. Keluarga  pembawa acara dan aktor Jonathan Ross, misalnya, sempat mengira putrinya yang bernama Betty Kitten menderita long Covid.

Baca Juga


Gejala Long Covid dipicu juga oleh kondisi psikologis pasien - (Republika)

Gejala fibromialgia mirip dengan kondisi penyakit yang berbeda sehingga penting untuk mengetahui tanda-tandanya. Betty sebelumnya pernah buka-bukaan tentang penyakit yang melemahkan itu.

"Fibromialgia? Saya hampir tidak mengenalnya," tulis Betty di Instagram, dikutip The Sun, Kamis (28/10).

Betty mendapat diagnosis fibromialgia belum lama ini. Diagnosis itu sesuai dengan pendapat empat orang yang memperkirakan Betty menderita penyakit tersebut.

"Selalu ada banyak perasaan aneh yang datang dengan diagnosis baru, tetapi yang satu ini secara keseluruhan terasa melegakan,” ujar dia.

Setelah mendapat diagnosis, Betty mengatakan seperti baru saja mengakui penyakitnya. Dia kemudian fokus untuk pengobatan yang lebih baik.

"Dengan diagnosis ini, saya dapat menemukan cara untuk mengelola rasa sakit saya dengan lebih baik," kata dia.

Betty mengajak pengikutnya di media sosial untuk membagikan pengalaman mereka mengelola fibromialgia melalui kolom komentar. Selain rasa sakit yang meluas, orang dengan fibromialgia mungkin juga memiliki peningkatan kepekaan terhadap rasa sakit, kelelahan yang luar biasa, kekakuan otot, sulit tidur, masalah dengan memori dan konsentrasi, sakit kepala, hingga sindrom iritasi usus besar (IBS).

Tidak jelas mengapa fibromialgia berkembang, tetapi diduga terkait dengan tingkat bahan kimia yang tidak normal di otak.

Kondisi itu kemudian mengubah cara sistem saraf pusat memproses pesan rasa sakit yang beredar di seluruh tubuh. Beberapa orang mungkin lebih rentan untuk mengembangkan kondisi ini karena gen yang diwarisi dari orang tua mereka.

Fibromialgia tidak ada obatnya, tetapi ada perawatan yang dapat membantu meringankan gejala dan membuatnya lebih mudah untuk dijalani. Pengidapnya bisa mendapatkan kombinasi obat, seperti antidepresan dan obat penghilang rasa sakit, terapi bicara, serta konseling dan perubahan gaya hidup adalah salah satu solusinya.

Beberapa ahli berpendapat bahwa kondisi itu tampaknya dipicu oleh peristiwa yang membuat stres secara fisik atau emosional. Cedera, kesedihan, melahirkan, atau menjalani operasi bisa menjadi pemicunya.

Siapa pun dapat mengembangkan fibromialgia, tetapi itu memengaruhi sekitar tujuh kali lebih banyak perempuan daripada pria. Fibromialgia cenderung muncul antara usia 30 hingga 50 tahun, meskipun dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak dan orang tua.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler