3 Senjata, 500 Amunisi Ditemukan di Lokasi Syuting Film Rust
Senjata properti Alec Baldwin menewaskan direktur fotografi Rust, Halyna Hutchins.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investigasi kasus penembakan di lokasi syuting film Rust terus berlanjut. Sheriff Santa Fe County, Amerika Serikat mengungkapkan, tiga pucuk senjata dan 500 butir amunisi telah ditemukan dari set film di New Mexico di mana sinematografer Halyna Hutchins terbunuh dan sutradara Joel Souza terluka.
Sheriff mengatakan, salah satu dari tiga senjata yang dikumpulkan dari lokasi syuting adalah senjata api yang tidak berfungsi. Menurut Sheriff Santa Fe County Adan Mendoza dan Jaksa Distrik Mary Carmack-Altwies dalam sebuah konferensi pers pada Rabu (27/10), penyelidikan bisa memakan waktu beberapa bulan lagi.
"Total ada 500 butir amunisi, campuran peluru kosong, peluru dummy, dan apa yang kami duga adalah peluru betulan. (Terlalu dini) sekarang untuk mengomentari tuduhan pada saat ini. Penangkapan akan dilakukan jika diperlukan," ujar Mendoza, dilansir laman Hollywood Reporter, Kamis (28/10).
Pada 21 Oktober, aktor Alec Baldwin melepaskan tembakan dari senjata properti dan menewaskan Hutchins serta melukai Souza. Sang sutradara kemudian dilarikan ke Pusat Medis Regional Christus St. Vincent dan kini telah dipulangkan.
Pistol yang digunakan oleh Baldwin adalah sebuah revolver Colt .45. Senjata properti itu telah ditangani oleh pembuat senjata Hannah Gutierrez-Reed dan asisten direktur Dave Halls.
Halls merupakan orang yang menyerahkan pistol properti kepada Baldwin. Menurut surat pernyataan detektif Sheriff Santa Fe County yang digunakan untuk mendapatkan surat perintah penggeledahan, Halls mengumumkan bahwa senjata yang digunakan Baldwin adalah "senjata dingin" alias tidak memiliki peluru betulan.
Halls pernah dipecat dari proyek lain pada 2019 setelah kecelakaan yang melibatkan senjata, menurut produser film itu. Mendoza mengatakan, ketiga orang tersebut telah kooperatif dalam penyelidikan dan telah memberikan pernyataan.
Mendoza menyebut, penyelidik sedang mencoba untuk mencari tahu bagaimana senjata itu diisi dengan amunisi. Aparat pun mewawancarai orang-orang yang memeriksa senjata api ketika memuat peluru sebelum sampai ke tangan Baldwin.
Pada pagi hari setelah penembakan, Baldwin merilis pernyataan. Dia menyatakan terkejut dan merasa sedih atas situasi yang menghancurkan itu.
Baldwin mengungkapkan itikadnya untuk bekerja dengan pihak berwenang dalam penyelidikan mereka. Ia pun telah melakukan kontak dengan keluarga Hutchins.
Baca juga : Isyana-Afgan Kenalkan Tiga Destinasi Wisata Utama Indonesia