100 Juta Orang India Lewatkan Dosis Kedua Vaksin Covid-19

Pemerintah negara bagian untuk meningkatkan momentum vaksinasi dan mempercepat cakupa

AP/Ajit Solanki
Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin untuk COVID-19 selama perjalanan vaksinasi khusus oleh perusahaan kota di halte bus di Ahmedabad, India, Jumat, 17 September 2021.
Rep: Rizky Surya Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI--Sekitar 100 juta orang di India tidak muncul untuk mengikuti dosis vaksin Covid-19 kedua mereka. Ini terjadi ketika negara itu terus mencatat jumlah kasus virus Corona yang lebih rendah. 


"Banyak negara bagian memiliki dosis yang memadai untuk memvaksinasi orang-orang yang sedang menunggu dosis kedua mereka. Pemerintah India berada dalam posisi untuk memberikan dosis vaksin tambahan," kata kementerian kesehatan India dalam sebuah pernyataan dilansir dari Wion News pada Sabtu (30/10).

Suntikan harian rata-rata di India sebanyak 5 juta bulan ini atau seperlima dari puncak vaksinasi pada September. Meskipun negara bagian duduk di rekor stok lebih dari 100 juta bahkan ketika produksi vaksin dalam negeri melonjak. 

Walaupun jumlah infeksi kian rendah, pemerintah pusat telah mendesak negara bagian untuk fokus pada penerima manfaat yang menunggu dosis kedua vaksin Covid-19 mereka setelah periode interval berakhir. 

Pada Rabu lalu, menteri kesehatan India Mansukh Mandviya meminta pemerintah negara bagian untuk meningkatkan momentum vaksinasi dan mempercepat cakupannya. 

India telah memberikan dosis pertama kepada 725 juta orang, atau 77 persen dari 944 juta orang dewasanya, dan dosis kedua kepada 316 juta, atau 34 persen. Lebih dari 242 juta orang dewasa India belum mendapatkan suntikan, sementara vaksinasi belum dimulai untuk mereka yang berusia di bawah 18 tahun. 

India pada Jumat (29/10) mencatat 14.348 kasus baru Covid-19, hampir 2.000 kasus lebih rendah dari hari sebelumnya menurut kementerian kesehatan. Korban meninggal juga naik menjadi 457.191 dengan 805 kematian setiap hari. Peningkatan harian dalam kasus Covid-19 berada di bawah 30 ribu selama 36 hari berturut-turut. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler