Ini Reaksi Pertama Baldwin dan Hutchins Saat Insiden Rust

Los Angeles Times merilis transkrip wawancara dengan saksi mata insiden Rust.

AP
Foto sinematografer Halyna Hutchins dipajang dalam acara peringatan kematiannya, Sabtu (23/10). Hutchins meninggal setelah tertembak senjata properti film Rust yang dipegang aktor Alec Baldwin.
Rep: Farah Noersativa Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebuah laporan baru mengenai kasus penembakan di lokasi syuting film Rust telah dipublikasikan. Laporan itu menampilkan sebuah transkrip dari orang-orang yang merekam peristiwa tragis itu.

Dilansir laman Ace Showbiz, Selasa (2/11), rekaman itu memberikan gambaran saat Alec Baldwin secara tidak sengaja menembak sinematografer Halyana Hutchins dan melukai sutradara Joel Souza dengan sebuah senjata properti berisi peluru tajam. Sebelumnya, Baldwin diberi tahu bahwa tidak ada amunisi aktif dalam senjata properti tersebut.

Hutchins mengeluh tidak bisa merasakan kakinya beberapa menit sebelum dia meninggal di lokasi syuting Rust. Tampaknya, Halyna tahu ada yang tidak beres saat dia kehabisan darah karena luka tembak.

Baca Juga


Lokasi syuting film Rust. Senjata yang dipegang aktor Alec Baldwin sebagai properti film Rust menewaskan sinematografer Halyna Hutchins, Kamis (21/10). - (AP)

Laporan itu merupakan hasil kumpulan dari wawancara para pemain dan kru yang berada di lokasi oleh wartawan Los Angeles Times. Dia mengumpulkan kesaksian setelah insiden penembakan di lokasi syuting di Santa Fe, New Mexico itu.

Baldwin dilaporkan telah mempersiapkan sebuah adegan. Dalam adegan itu, dia dituntut untuk menarik dan menembakkan pistol. Dia pun berdiskusi kepada Souza mengenai adegan tersebut. 

"Jadi saya kira saya akan mengeluarkan ini, menariknya, dan pergi, dor!," tutur dia.

Saat pistol ditembakkan, Baldwin terkejut. Dalam laporan, dia disebut merespons penuh keterkejutan, "Apa yang baru saja terjadi?"

Halyna jatuh ke pelukan seorang kru kelistrikan bernama Serge Svetnoy. Souza yang terkena serempet peluru di bahunya dilaporkan  berteriak, "Apa-apaan itu? Itu berfungsi".

Di tengah kepanikan, seseorang berteriak memanggil petugas medis. Halyna memberi tahu orang-orang di dekatnya tentang apa yang dirasakannya.

"Saya tidak bisa merasakan kaki saya," kata dia.

"Aduh, itu tidak baik-baik saja," ujar seorang kru melihat kondisi Halyna.

"Tidak. Itu tidak baik-baik saja. Itu sama sekali tidak bagus," kata Halyna, menurut laporan.

Halyana lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat. Di sana, sinematografer itu dinyatakan meninggal dunia akibat insiden penembakan.

Syuting Rust telah dihentikan dan tak ada kabar lagi apakah proyek tersebut akan dirampungkan. Deputi Sheriff di Santa Fe masih terus menyelidiki insiden penembakan tersebut.

Asisten sutradara Rust, Dave Halls. Seorang mantan rekan kerja menyebut, Halls memiliki riwayat praktik kerja yang tidak aman. - (Twitter Dave Halls)

Menurut laporan, asisten sutradara Rust David Halls adalah orang terakhir yang menyentuh pistol itu sebelum diserahkan kepada Baldwin. Dalam sebuah pernyataan, Halls mengenang Halyana sebagai sosok yang berbakat dan seorang teman yang baik.

"Saya terkejut dan sedih dengan kematiannya. Harapan saya bahwa tragedi ini mendorong industri untuk mengevaluasi kembali nilai-nilai dan praktiknya untuk memastikan tidak ada yang dirugikan melalui proses kreatif lagi. Saya turut bersimpati kepada semua yang mengenal dan mencintai Halina,” jelas dia.

Sutradara Souza sebelumnya mengatakan kepada petugas polisi bahwa protokol keselamatan meminta pembuat senjata untuk menyerahkan senjata kepada asisten sutradara. Asisten sutradara, menurut dia, seharusnya memeriksa untuk memastikan tidak ada peluru tajam di senjata sebelum menyerahkannya kepada aktor.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler