Presiden Minta PLN dan Pertamina Detailkan Strategi Transisi
Pertamina dan PLN diharapkan mendetailkan rencana dalam menyambut transisi energi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta dua BUMN besar, Pertamina dan PLN mendetailkan rencana apa saja yang akan dilakukan dalam menyambut transisi energi. Ia tak ingin jika strategi yang dilakukan kedua BUMN ini hanya omong kosong dan bersifat general.
"Perencanaannya, grand designnya harus detail. Tahun depan akan apa, lima tahun akan apa. Sepuluh tahun seperti apa. Detail. Tidak hanya makronya saja, tetapi setiap tahapannya itu saya mau detail," ujar Presiden saat memanggil seluruh jajaran direksi dan komisaris PLN dan Pertamina, Sabtu (20/11).
Jokowi menjelaskan saat ini pendanaan hijau yang akan masuk ke Pertamina dan PLN sangat banyak. Malah kata dia, para investor antre untuk masuk. Oleh karena itu, kata Jokowi Pertamina dan PLN perlu gerak cepat mendetailkan langkah apa aja yang diambil kedua BUMN ini.
Jokowi menjelaskan pascabertemu dengan Joe Biden, negara-negara penguasa itu menjanjikan akan menggelontorkan 100 miliar dolar per tahun. "Ini kan peluang. Ini harus bisa segera diekseskusi, " ujar Jokowi.
"Masih ada rentang waktu untuk transisi energi. Mau tidak mau transisi energi menuju ke energi hijau, itu harus," ujar Jokowi.
Meski begitu, Jokowi tak menampik bahwa dalam penggunaan energi hijau masih ada gap harga. Ia meminta direksi PLN dan Pertamina menyelesaikan persoalan tersebut. "Teknologi yang murah yang mana. Itu harus dicari. Itu tugas kalian, " ujar Jokowi.