Anak Lebih Cepat Tinggi Setelah Sunat, Mitos atau Fakta?

Ada berbagai macam mitos seputar sunat yang beredar di masyarakat.

Antara/Aditya Pradana Putra
Petugas medis dari Rumah Sunat dr Mahdian bersiap mengkhitan anak di rumah pasien di Gaga, Ciledug, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (8/5/2020). Banyak mitos seputar sunat yang berkembang di masyarakat.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dr Reisa Broto Asmoro mengungkapkan, ada sejumlah mitos yang masih beredar di masyarakat seputar sirkumsisi atau sunat. Salah satu mitosnya ialah sunat bisa membuat anak lebih cepat tinggi.

Baca Juga


"Paling sering mitos seputar sunat anak yang disunat lebih cepat tingginya atau kalau disunat sebaiknya tunggu puber dulu," kata Reisa dalam sebuah webinar kesehatan, Senin.

Reisa menjelaskan, sirkumsisi bersifat anatomis sehingga tidak akan mempengaruhi pertumbuhan anak. Orang tua tidak perlu ragu atau takut mengajak anak mereka disunat mengingat manfaatnya dari sisi kesehatan.

"Jadi tidak perlu takut, ragu. Bahkan, saya setuju, untuk mencegah penyakit-penyakit medis, sunat secepatnya," jelas dia.

Di sisi lain, ada juga mitos mengenai sunat dengan bantuan jin. Mitos ini mengemuka seiring fenomena di salah satu wilayah pulau Jawa beberapa waktu lalu.

Kala itu, ditemukan alat kelamin seorang anak usai mandi berbentuk seperti sudah disunat. Padahal, anak tersebut belum pernah disirkumsisi.

"Adalagi, disunat sama jin, sempat heboh tahun 2021 di salah satu wilayah pulau Jawa, habis mandi disunat, dikhitan sama jin. Hal ini tidak mungkin terjadi, sunat harus dengan tenaga profesional," kata Reisa.

Menurut Reisa, kondisi semacam itu membutuhkan bantuan medis. Sang anak sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

 

 

 

Selain itu, ada pula mitos mengenai larangan anak berlari tiga hari menjelang disunat agar tidak keluar banyak darah saat tindakan sirkumsisi dilakukan. Reisa menjelaskan, gesekan pada celana dan penis dapat menimbulkan ketidaknyamanan sehingga anak perlu berhati-hati agar bekas sunatnya tak sampai berdarah dan memunculkan luka baru.

Faktanya, keluarnya banyak darah biasanya dipicu karena anak terlalu tegang saat disunat. Saat tegang, jantung berdetak lebih cepat dari biasanya dan inilah sebabnya darah keluar banyak.

Lebih lanjut, ada juga yang mengatakan anak yang telah disunat sebaiknya tidak berenang di laut. Berbeda dari mitos sebelumnya, Reisa menuturkan, pendapat ini terbukti benar.

Penis yang baru disunat masih dalam keadaan terluka dan rentan terkena infeksi. Air laut justru bisa memperparah luka pada penis sehingga sembuhnya semakin lama. Selain itu, juga akan menimbulkan rasa perih di bagian penis.

"Harus tahu kapan harus beraktivitas dan tidak. Kalau berenang ya perih ya lagi luka, tidak nyaman pasti. Tunggu beberapa hari sampai perih dan luka hilang, atau sampai dokter memutuskan boleh atau tidak," tutur Reisa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler