Taksi Tanpa Pengemudi Pertama China Mulai Beroperasi

Taksi tanpa pengemudi pertama bernama Robotaxis mulai beroperasi di Beijing

AP / Andy Wong
Baidu Apollo Robotaxis melewati tempat penjemputan penumpang di Shougang Park di Beijing, Ahad (2/5).. Raksasa teknologi China Baidu meluncurkan layanan taksi tanpa pengemudi berbayar pada hari Ahad, menjadikannya perusahaan pertama yang mengkomersialkan operasi mengemudi otonom di China .
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Beijing pekan ini menyetujui taksi otonom pertamanya bernama robotaxis untuk penggunaan komersial ke jalan-jalan di ibukota China. Robotaxis kelihatannya seperti mobil biasa tetapi taksi putih di tepi jalan ini tidak ada yang mengemudikannya, dan berkomunikasi dengan pelanggan secara digital untuk mendapatkan petunjuk arah dan menerima pembayaran.

Dilansir dari Tech Xplore, Jumat (26/11), kendaraan hanya dapat membawa dua penumpang sekaligus dan terbatas di wilayah selatan kota Yizhuang. Seorang karyawan perusahaan taksi juga duduk di depan mobil jika diperlukan intervensi mendadak, tetapi kendaraan itu mengemudi sendiri.

Peluncuran ini merupakan langkah maju yang signifikan untuk ambisi tanpa pengemudi dari raksasa teknologi China Baidu dan perusahaan rintisan Pony.ai, yang diberi lampu hijau untuk menyebarkan mobil pada Kamis (25/11).

Namun diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun sebelum taksi beroperasi sepenuhnya tanpa campur tangan manusia, karena peraturan dan persyaratan keselamatan. Pengembang berharap konsumen China-yang telah merangkul e-commerce, pembayaran online, dan solusi digital lainnya-akan cepat terbiasa dengan sensasi bepergian dengan mobil tanpa pengemudi.

Salah satu pendiri Pony.ai Peng Jun mengatakan kunci untuk memajukan industri ini adalah kebijakan, teknologi dan penerimaan publik. Lebih dari 500.000 perjalanan telah dilakukan dengan robotaxis Pony.ai selama tahap pengujian sebelumnya, kata perusahaan rintisan yang didukung Toyota.

Penumpang yang menggunakan mobil Baidu “Apollo Go” harus mengunduh aplikasi bernama ‘Luobo kuaipao” -artinya “radish run”- dan dapat memanggil taksi di salah satu dari 600 titik penjemputan dan pengantaran.

67 taksi Baidu berada di jalan-jalan di Beijing dengan biaya lebih dari 0,30 dolar Amerika Serikat (AS) atau dua yuan China untuk perjalanan 5,9 kilometer.

Start-up AutoX yang didukung Alibaba dan raksasa ride-hailing DiDi Chuxing juga telah menjalankan proyek percontohan robotaxi di kota-kota di seluruh negeri.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler