3 Fungsi Taman dalam Peradaban Islam
Taman menjadi pelengkap identitas kota.
REPUBLIKA.CO.ID, 3 Fungsi Taman dalam Peradaban Islam
Dalam sejarah Islam, keindahan menjadi salah satu aspek penting untuk menata peradaban. Di antara representasi sifat itu ialah taman.
Kecintaan umat terhadap asri dan rindangnya taman-taman tecermin antara lain pada karya sastra.
Pada masa Kekhalifahan Abbasiyah, misalnya, ada banyak puisi yang dimaksudkan untuk memuji eloknya area tersebut.
Inspirasi dalam membangun taman pun acap kali datang dari bayangan tentang surga. Berikut fungsi taman dalam peradaban Islam:
>Identitas kota
Pada era Abbasiyah, Basrah merupakan kota yang hijau dengan pemandangan tamannya. Area-area hijau itu dilakukan karena itulah identitas kota Islam. Di Damaskus, taman yang luas memiliki 110 ribu pohon buah, yang pada beberapa titik di dalamnya terdapat bangunan-bangunan bertingkat.
> Pelengkap istana
Taman Khalifah al-Mu'tasim di Samarra bisa menjadi contohnya. Begitu pula dengan taman di istana Amir Aghlabid di Tunisia, tepatnya dekat Qairawan. Ada juga taman al- Afdhal yang mengelilingi istana kesultanan di Fez, Maroko. Lainnya ialah kebun botani yang luas milik Abdurrahman ad-Dakhil, sang penerus Bani Umayyah di Andalusia.
>Fasilitasi riset
Taman tidak melulu persoalan estetika, tetapi juga sains. Perkembangan ilmu botani pada abad pertengahan juga ditunjang keberadaan taman-taman. Pada abad ke-10, taman kesultanan di Kordoba menjadi sebuah kebun raya tempat penelitian terkait benih dan kesuburan tanah. Banyak taman lainnya di Andalusia turut menjadi tempat pelbagai kegiatan ilmiah.
Penulis: Hasanul Rizqa
Pengolah: Nashih Nashrullah