Lady Gaga 'Keterusan' Gunakan Aksen Italia Meski tak Lagi Syuting

Totalitas Gaga di film House of Gucci membuatnya khawatir.

EPA-EFE/SAUL LOEB
Lady Gaga mendatangkan ahli psikiatris ke lokasi syuting House of Gucci (ilustrasi).
Rep: Rahma Sulistya Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Lady Gaga mengungkapkan komitmennya pada karakter House of Gucci, yang membuatnya khawatir akan kesehatan mentalnya sendiri di satu titik. Ia pun membawa seorang profesional kesehatan mental ke lokasi syuting.

Baca Juga


Hal itu, ia lakukan menjelang akhir syuting film yang disutradarai Ridley Scott tentang rumah mode Gucci. “Saya mengajak seorang psikiatris menjelang akhir syuting. Saya merasa harus melakukannya. Saya merasa itu akan lebih aman bagi saya,” kata Gaga dalam wawancara podcast dengan Variety.

Ikon musik pop terkenal itu, berperan sebagai Patrizia Reggiani, sosialita Italia, sehingga ia harus selalu berbicara dengan aksen Italia. “Saya selalu menjadi Patrizia. Saya selalu berbicara dengan aksen saya. Bahkan jika saya berbicara tentang hal-hal yang tidak berhubungan dengan film, saya merasa Maurizio (Gucci) sedang menunggu saya di bawah. Saya masih menjalani hidup saya tapi saya juga menjalani sebagai dia,” kata dia.

Komitmen yang kuat untuk berakting, telah menjadi bagian dari seninya untuk waktu yang lama. Tapi Gaga mengatakan dia tidak akan merekomendasikan pendekatan ekstrem ini kepada pemain lain.

“Saya tidak menyarankan bahwa aktor mana pun harus memaksakan diri hingga batas itu. Saya selalu bertanya pada diri sendiri mengapa saya melakukan itu. Saya telah melakukan beberapa karya seni yang cukup ekstrem sepanjang karier saya,” ujar pelantun “Papparazzi” itu.

Pemenang Oscar itu mengatakan, ingin bisa menginspirasi orang lain, dalam hal menjaga kesehatan mental mereka dengan mendiskusikan pengalamannya sendiri.

“Tidak apa-apa untuk meminta bantuan. Jika kamu merasa seperti itu, mintalah bantuan, apa pun yang terjadi,” kata dia.

Gaga juga berterus terang tentang perjuangan kesehatan mentalnya sepanjang kariernya, termasuk penampilannya di serial Apple TV+ "The Me You Can't See".

Di situ, dia merinci serangan seksual traumatis yang dia alami pada usia 19 tahun. Kesehatan mentalnya kian menurun. Gaga mendorong orang lain untuk bersabar dengan diri mereka sendiri dalam pemulihan kesehatan mental mereka, bahkan jika itu membutuhkan waktu lama, harus tetap bersabar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler