Senat AS Setujui Nicholas Burns Jadi Dubes China
Senat AS menyetujui Nicholas Burns untuk menjadi duta besar untuk China
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Senat AS pada Kamis menyetujui Nicholas Burns untuk menjadi duta besar untuk China. Burns mengantongi 75 suara dan akan mewakili AS setelah hubungannya dengan China berada di titlk terendah.
Kedua negara telah berselisih atas sejumlah masalah, termasuk perdagangan, Taiwan, dan aktivitas militer China di Laut China Selatan serta pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang China. Jabatan duta besar AS telah kosong sejak mantan duta besar Terry Branstad meninggalkan Beijing pada Oktober 2020 di bawah mantan presiden Donald Trump.
Burns dinominasikan oleh Presiden Joe Biden pada Agustus. Persetujuan untuk Burn datang beberapa jam setelah Senat AS mengesahkan undang-undang yang melarang barang-barang dari wilayah Xinjiang yang mayoritas Muslim di China diproduksi dengan kerja paksa.
Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uighur disetujui secara bulat oleh majelis tinggi Kongres. Kemudian disetujui Dewan Perwakilan Rakyat pada Selasa.
RUU tersebut berusaha untuk memastikan bahwa barang-barang yang dibuat dengan kerja paksa dari Uighur dan lainnya di Xinjiang tidak memasuki pasar AS. RUU juga mengharuskan perusahaan untuk membuktikan bahwa mereka tidak mengimpor barang dari Xinjiang yang berasal dari kerja paksa.