Pasien COVID-19 Bertambah, Kasus Aktif Jadi 4.923
Akumulasi kasus Covid-19 sejak awal Maret 2020 mencapai 4,2 juta kasus.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus positif COVID-19 di Indonesia mengalami penambahan 164 orang. Penambahan itu menjadikan saat ini terdapat 4.923 kasus aktif atau pasien yang menjalani perawatan setelah terkonfirmasi positif, menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19.
Dalam data yang diterima di Jakarta pada Ahad (19/12), terjadi juga penambahan pasien sembuh sebanyak 155 orang dan empat orang yang meninggal dunia.
Dengan penambahan itu maka terakumulasi 4.260.544 kasus COVID-19 di Indonesia sejak pasien pertama terkonfirmasi pada Maret 2020. Dari jumlah tersebut 4.111.619 orang telah pulih dan 144.002 orang meninggal dunia akibat penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.
Saat ini terdapat 4.923 kasus aktif di Indonesia, atau bertambah lima orang dibandingkan Sabtu kemarin (18/12). Terdapat pula 3.600 orang yang masuk dalam kategori suspek.
Laporan kasus baru didapat setelah hari ini dilakukan pengujian terhadap 239.216 spesimen dari 121.461 orang di ratusan jejaring laboratorium seluruh Indonesia. Hal itu menjadikan 60.204.039 spesimen dari 40.427.960 orang telah diuji sejak tahun lalu.
Dari hasil tersebut ditemukan tingkat positif atau positivity rate rata-rata nasional untuk kategori spesimen adalah 0,13 persen dan kategori orang harian 0,14 persen. Provinsi yang melaporkan pasien baru terbesar hari ini adalah DKI Jakarta dengan 43 kasus baru, Jawa Barat 30 kasus baru, Jawa Timur 22 kasus baru, Kalimantan Utara 11 kasus baru dan Papua Barat tujuh kasus baru.
Sementara penambahan kematian yang dilaporkan hari ini berasal dari Sumatera Utara dan Lampung yang masing-masing melaporkan dua orang meninggal dunia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah melakukan penelusuran kontak erat terkait pasien Covid-19 varian Omicron pertama. Hasilnya, ditemukan 10 orang positif Covid-19 dan mereka kini sedang diperiksa ulang untuk memastikan varian virus yang menginfeksi.
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan, penelusuran kontak erat langsung dilakukan usai diketahuinya kasus pertama Omicron menjangkiti seorang tenaga kebersihan Wisma Atlet berinisial N pada 15 Desember lalu. Penelusuran dilakukan dengan memeriksa 60 orang.
"(Hasilnya) ada 10 orang kontak erat yang positif Covid-19. (Kini mereka) sedang diperiksa lebih lanjut," kata Nadia kepada Republika.co.id, Ahad (19/12).
Nadia menjelaskan, 10 orang itu diperiksa lebih lanjut dengan melakukan tes whole genome sequencing (WGS). Tes WGS dilakukan untuk memastikan apakah mereka juga terinfeksi varian Omicron atau varian lain. Hasil tes WGS mereka diperkirakan baru akan keluar sekitar satu pekan lagi.
Nadia menegaskan, meski 10 pasien positif ini kontak erat dengan pasien Omicron, bukan berarti mereka probable case (kemungkinan kasus) Omicron. "Ini hanya positif kontak erat dan kita langsung lakukan genom sequencing, jadi belum ada yang probable Omicron," katanya.
Nadia menambahkan, 10 pasien tersebut kini sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet Kemayoran. Mereka dirawat di tower yang sama tapi lantai berbeda dengan pasien terjangkit Omicron pertama.