Olahraga Tetap Bermanfaat Meski Berat Badan tak Juga Turun

Tidak semua orang mendapati berat badannya turun meski telah berolahraga.

ANTARA/Muhammad Iqbal
Warga berolahraga melintasi Jembatan South City di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (1/1/2022). Berolahraga tetap ada manfaatnya bagi kesehatan, meski berat badan mungkin tidak turun.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurunkan berat badan dan melakoni gaya hidup sehat menjadi salah satu resolusi tahun baru yang populer. Meski seiring berjalannya waktu, tak jarang resolusi itu terbengkalai karena mager.

Padahal, sebagaimana dijelaskan para ahli, rutin olahraga berdampak besar bagi kesehatan tubuh. Profesor fisiologi olahraga di College of Health Solutions di Arizona State University, Amerika Serikat, Glenn Gaesser, mengungkap bahwa olahraga menawarkan banyak manfaat selain membakar kalori. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa olahraga memengaruhi hampir semua sel dalam tubuh.

Baca Juga



"Jadi tidak hanya jantung atau otot saja, olahraga memengaruhi semua organ lainnya. Olahraga adalah sesuatu yang penting untuk kesehatan yang baik," kata Gaesser, dilansir laman Today, Selasa (4/1/2022).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mencatat, olahraga bermanfaat untuk membuat pikiran lebih fokus dan membantu mengurangi depresi dan kecemasan. Olahraga juga membuat tidur lebih nyenyak, membantu mengelola berat badan, tulang dan otot yang lebih kuat, serta mengurangi risiko penyakit jantung, strok, diabetes, kanker payudara, usus besar dan organ lainnya.

Jadi kalau pun olahraga tidak membuat berat badan turun secara signifikan, tubuh Anda akan tetap menerima banyak manfaat darinya. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang substansial, CDC menyarankan orang dewasa untuk melakukan aktivitas fisik intensitas sedang selama 150 hingga 300 menit per pekan atau 75 hingga 150 menit aktivitas fisik intensitas berat per pekan.

Seorang warga Cleveland, Nina McCollum (52 tahun) membagikan pengalamannya soal olahraga tanpa mengalami penurunan berat badan secara ekstra. McCollum mulai bertambah berat badan setelah melahirkan pada usia 40 tahun. Kenaikan berat badan semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah menopause.

McCollum yang telah aktif berolahraga sepanjang hidupnya tidak menemukan bahwa olahraga membantu menurunkan berat badannya secara signifikan. Dia masih kelebihan berat badan sekitar 20 kilogram, meski sudah rutin olahraga. McCollum berolahraga di rumah dengan melakukan senam, latihan bebanm dan berlari di tangga. Dia juga mengajak anjingnya jalan-jalan, dan pada akhir pekan dia pergi hiking.

"Sekarang saya hanya fokus untuk tetap bugar, kuat, dan fleksibel seiring bertambahnya usia, tetap sehat, dan berusaha menangkal penyakit jantung yang diturunkan dalam keluarga," kata McCollum.

Gaesser mengatakan, orang yang kelebihan berat badan tetapi berolahraga secara teratur, seperti McCollum, masih menerima banyak manfaat kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik atau peningkatan kebugaran dikaitkan dengan pengurangan risiko kematian dalam kisaran 15 hingga 60 persen.

"Pesan utama yang perlu digarisbawahi adalah aktif secara fisik dan mencoba meningkatkan kebugaran Anda, tampaknya memberikan prospek umur panjang yang lebih baik daripada hanya mencoba menurunkan berat badan," kata Gaesser.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler