Covid-19 Marak, Lega Calcio Enggan Tunda Pertandingan dan Lebih Senang Beri WO

Salernitana jadi korban WO dari Lega Calcio.

AP/Claudio Furlan/LaPresse
Orang-orang berbaris untuk pengujian ketika tentara tentara Italia mendirikan tenda yang akan berfungsi sebagai pusat pengujian COVID-19 di Codogno, Lombardy, Italia Utara, beberapa waktu lalu.
Rep: Muhammad Ikhwanuddin Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Penyelenggara Serie A Italia dikabarkan tidak berencana menunda agenda pertandingan meski wabah Covid-19 kembali marak akhir-akhir ini. 

Baca Juga


Berdasarkan jadwal, ada 10 pertandingan di matchday ke-20 Serie A Italia pekan ini. Agenda tersebut merupakan gelaran pertama sejak libur akhir tahun 2021. 

Dengan kenyataan 19 dari 20 klub Serie A memiliki minimal satu kasus positif Covid-19, bukan tak mungkin laga di kasta tertinggi sepakbola Italia itu juga bernasib seperti Serie B yang menunda dua pertandingan. 

Hanya Lazio yang tidak memiliki kasus positif Covid-19 sejauh ini. Namun sebaliknya, nasib buruk sedang menimpa Salernitana yang wajib melakukan karantina penuh karena 11 anggota klub tertular virus corona. 

Dalam laporan Football Italia, Kamis (6/1/2022), Lega Serie A menegaskan belum memiliki rencana menunda seluruh pertandingan termasuk Salernitana yang sedang mengalami dampak parah akibat wabah penyakit. 

Lega Serie A juga menolak regulasi pemerintah lokal Salernitana yang melarang klub tersebut melakukan perjalanan. Ini menyebabkan Salernitana harus menerima status kalah WO kontra Udinese pada 22 Desember 2021 lalu. 

Hal yang dialami Salernitana pernah dirasakan oleh Napoli pada Oktober 2020 lalu. Ketika itu Napoli harus kalah WO kontra Juventus plus pengurangan satu poin karena tidak bisa hadir dalam pertandingan. 

Pertandingan Juventus kontra Napoli pada musim ini juga kembali terancam ditunda atau batal karena pelatih Napoli, Luciano Spalleti plus empat pemainnya positif Covid-19. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler