Baznas Yogyakarta Serahkan Santunan untuk Korban Kejahatan Jalanan
Santunan diberikan dalam rangka penambahan pengobatan bagi korban.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta menyerahkan santunan kepada korban kejahatan jalanan. Santunan ini diberikan dalam rangka penambahan pengobatan bagi korban.
Pelaksana Bidang II Baznas Kota Yogyakarta, Cahyo Hatmoko mengatakan, santunan diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 1 juta per orang. Pemberian santunan, katanya, sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
"Bantuan ini kami berikan kepada Hanung Aryo Damar, ia merupakan seorang pelajar SMK di Yogya yang beberapa waktu lalu menjadi korban kejahatan jalanan," kata Cahyo usai memberikan bantuan.
Melalui bantuan ini diharapkan dapat meringankan pembiayaan kesehatan bagi korban kejahatan jalanan. Pihaknya pun prihatin mengingat saat ini kejahatan jalanan masih kerap terjadi, termasuk di Kota Yogyakarta.
"Ini keprihatinan kita semua karena kejahatan jalanan ini masih ada. Kami tidak ingin ada warga Kota Yogya lainnya lagi yang menjadi korban," ujar Cahyo.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta juga menyebut tengah menyusun terkait penanganan kasus-kasus kejahatan jalanan yang terjadi di Kota Yogyakarta.
"Kami bekerja sama dengan KPAI, Polresta Yogyakarta hingga kejaksaan untuk penanganan kasus-kasus tersebut," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
Pihaknya juga memastikan kesiapan CCTV untuk mendukung pengawasan jika terjadinya kejahatan jalanan di Kota Yogyakarta. Termasuk memastikan lampu penerangan jalan umum (PJU) berfungsi dengan baik.
"Keberadaan CCTV tersebut dapat digunakan sebagai alat pantau kegiatan masyarakat. Letaknya sampai sejauh ini sudah cukup merata, ini bisa kita maksimalkan," ujar Heroe.
Salah satu penerima santunan, Hanung Aryo Damar, mengucapkan terima kasihnya atas santunan yang diberikan. Bantuan tersebut, kata Hanung, akan digunakan untuk tambahan biaya pengobatan.
Hanung menyebut, ia menderita luka akibat celurit di bagian punggung sepanjang 10 centimeter. Luka tersebut ia dapatkan setelah mengalami pengeroyokan setelah pulang dari perayaan pergantian tahun baru di Parangtritis. Akibat luka itu, Hanung harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Sesampainya di Jalan Gajah Mada atau tepatnya di depan Hotel Jambuluwuk, kami berpapasan dengan para rombongan pelaku. Para pelaku itu tiba-tiba memaki kami sambil menodongkan sebilah celurit dan mengejar kami," kata Hanung.