Jokowi Sebut Pemerintah Tetap Berupaya Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

Pemerintah jamin akses rakyat terhadap pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi.

Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat meskipun pandemi Covid-19 masih terjadi. Salah satu tantangan besar yang penting menjadi perhatian yakni masalah stunting.

Ia menyebut, pemerintah terus menurunkan angka stunting dari 37,2 persen pada tujuh tahun lalu menjadi 24,4 persen pada 2021. “Kemudian akses rakyat terhadap pendidikan juga terus kita jamin, utamanya bagi yang kurang mampu. Bantuan pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi juga terus kita lanjutkan,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan di HUT PDI Perjuangan ke-49, Senin (10/1).

Jokowi pun mendetil, pemerintah telah menyediakan anggaran untuk Kartu Indonesia Pintar pada 2021 sebesar Rp 11 triliun untuk 21 juta siswa di seluruh Indonesia. Sedangkan anggaran untuk KIP Kuliah sebesar Rp 9,4 triliun telah disalurkan kepada 1,1 juta mahasiswa pada 2021.

Selain itu, pemerintah juga menyediakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar untuk menciptakan SDM unggul dengan menyediakan magang bersertifikasi di perusahaan-perusahaan ternama. Pada tahun lalu, tercatat terdapat 50 ribu peserta dan pada tahun ini ditargetkan mencapai 150 ribu peserta.

“Alhamdulillah human capital index kita juga mengalami kenaikan yang cukup baik dari 0,52 di 2017 menjadi 0,54 di 2020. Dan ini akan terus kita tingkatkan,” kata dia.

Presiden juga menekankan, pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti menjadi perhatian serius pemerintah. Menurutnya, seluruh elemen bangsa harus bersama-sama memperkokoh pendidikan Pancasila, menjaga toleransi, meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta sikap gotong royong.

“Karena keberhasilan kita mengatasi pandemi Covid, kunci utamanya kemarin adalah hanya satu, yaitu kegotongroyongan kita semuanya,” kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan keseriusan pemerintah dalam membangun infrastruktur, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hingga saat ini, lanjut dia, alokasi dana desa yang telah disiapkan terus meningkat tiap tahunnya, yakni dari Rp 21 triliun pada 2015 menjadi Rp 72 triliun pada 2021.

Total anggaran dana desa yang telah disalurkan sejak 2015-2021 tercatat mencapai Rp 400,1 triliun. “Ini sebuah angka yang sangat besar sekali. Perhatian besar pemerintah terhadap desa ini kita harapkan akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa dan mempersempit ketimpangan antara desa dan kota,” kata dia.

Dana desa tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan berbagai kebutuhan masyarakat desa, seperti jalan desa, embung, irigasi, jembatan, pasar desa, dan lainnya. Selain itu, juga dibangun air bersih, posyandu, dan drainase.

“Karena ini infrastruktur yang dibutuhkan oleh desa-desa kita, selain kita membangun infrastruktur besar yang ini juga membangun sebuah peradaban, mempersatukan negara kita, menciptakan lapangan kerja, dan menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di seluruh Tanah Air,” kata Jokowi.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler