Menu Sarapan Terburuk Bagi Kadar Gula Darah

Kadar gula darah dapat dipengaruhi oleh asupan makanan saat sarapan.

Needpix
Cornflakes. Makanan yang mengandung karbohidrat cepat dicerna yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah (glukosa).
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar diabetes dr Sarah Brewer menyarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat cepat dicerna yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah (glukosa). Contoh makanan itu termasuk kue kering, cornflakes, dan roti putih yang dapat meningkatkan kebutuhan insulin tubuh.

“Jika kita juga kelebihan berat badan, ini dapat menyebabkan kontrol glukosa yang buruk. Agar lebih aman, saya merekomendasikan untuk mengikuti diet indeks glikemik rendah," ungkap dr Brewer, dilansir laman Express, Ahad (16/1/2022).

NHS menjelaskan, glikemik indeks (GI) adalah sistem peringkat untuk makanan yang mengandung karbohidrat. Ini menunjukkan seberapa cepat setiap makanan memengaruhi kadar gula darah tubuh ketika makanan itu dimakan.

Makanan glikemik tinggi dipecah dengan cepat oleh tubuh, menyebabkan peningkatan gula darah yang cepat. Makanan GI tinggi yang harus dibatasi meliputi:

- Gula dan makanan manis
- Minuman ringan manis
- Roti putih
- Kentang
- Nasi putih

Makanan GI rendah dan sedang dipecah lebih lambat oleh tubuh, menyebabkan kenaikan bertahap kadar gula darah. Contoh makanan GI rendah dan sedang meliputi:

- Beberapa buah dan sayuran
- Kacang-kacangan
- Makanan gandum utuh, seperti bubur gandum

Sementara makanan GI rendah bisa menjadi bagian dari diet sehat, tapi tidak semua makanan GI rendah itu sehat. Pilihan GI rendah yang sehat meliputi, makanan berbahan gandum, buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Namun, ada juga pilihan GI rendah yang tidak sehat seperti cokelat dan keripik yang bisa tinggi lemak.

Baca Juga


"Mengandalkan GI saja bukanlah cara yang dapat diandalkan untuk memutuskan apakah makanan atau kombinasi makanan itu sehat," papar NHS.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa jumlah karbohidrat yang dimakan, bukan peringkat GI-nya saja yang memiliki pengaruh terbesar pada kadar glukosa darah setelah makan. Inilah sebabnya mengapa dr Brewer juga menyarankan untuk menurunkan berat badan berlebih dan memperhatikan ukuran porsi.

Jenis-jenis tes gula darah. - (Republika)

"Ketika kelebihan berat badan, lemak menumpuk di hati. Ini menyebabkan terlalu banyak glukosa, bahkan jika tubuh sudah mendapatkan terlalu banyak makanan," papar dr Brewer.

Kelebihan lemak juga dapat tumpah dari hati ke pankreas, di mana ia menumpuk dan mematikan gen yang mengatur produksi insulin, dan ini sekarang diyakini memicu diabetes tipe 2. Pria yang kelebihan berat badan tujuh kali lebih mungkin terkena diabetes, sedangkan perempuan gemuk 27 kali lebih mungkin terkena diabetes.

Baca juga : Sarapan Terburuk untuk Penyandang Diabetes Menurut Dokter

Menghilangkan lemak dapat sangat meningkatkan produksi insulin, dan sel-sel tubuh merespons insulin dengan lebih baik. Dengan demikian, jika menurunkan berat badan berlebih, maka kontrol glukosa darah seseorang cenderung membaik.

Untuk membantu penurunan berat badan, olahraga adalah kuncinya. Sebab, olahraga dapat merangsang metabolisme tubuh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler