Ketidakhadiran Ganjar dan Sindiran 'Jeruk Makan Jeruk' Puan
Elektabilitas Puan jauh tertinggal dari Ganjar Pranowo di sejumlah lembaga survei.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Ketua DPR Puan Maharani meresmikan Pasar Legi di Solo, Jawa Tengah, Kamis (20/1/2022). Dalam peresmian ini, selain dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga dihadiri kepala daerah wilayah eks Karesidenan Surakarta maupun mantan kepala daerah.
Terlihat hadir Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka beserta mantan wali kota Solo beserta wakilnya, FX Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang membawahi wilayah Solo justru tak terlihat pada acara peresmian kali ini.
Rudyatmo mengeklaim, peresmian Pasar Legi jadi sejarah baru karena diresmikan bukan oleh pejabat eksekutif. Peresmian justru dilakukan Ketua DPR yang sewajarnya melekat tiga fungsi sebagai legislasi, penganggaran, dan pengawasan.
"Ya ini sejarah. Karena ya mohon maaf bukan kita rasa tidak suka dan sebagainya enggak. Kan saya tahu aturan juga. Jadi kalau peresmian itu kan tugasnya eksekutif. Legislatif kan mempunyai tugas legislasi, budgeting dan kontroling atau pengawasan. Sehingga kalau ini diresmikan oleh Mbak Puan selaku Ketua DPR RI ya baru kali ini pembangunan diresmikan oleh Ketua DPR RI. Mudah-mudahan selanjutnya juga ada seperti itu," tutur Rudyatmo, Kamis (20/1/2022).
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, ini juga menjelaskan ketidakhadiran Ganjar pada acara peresmian. Rudy mengaku sudah menghubungi Ganjar via telepon pada Rabu (19/1) malam. Dari percakapannya dengan Ganjar, Rudyatmo mendapatkan informasi ketidakhadiran Ganjar karena sudah memiliki agenda lain di Jakarta.
"Sehingga beliau sudah izin Pak Menteri PUPR tidak bisa hadir karena sudah dijadwalkan presentasi di Jakarta tentang kebencanaan. Kalau undangannya dua hari sebelumnya mungkin bisa minta mundur untuk jadwal presentasi tersebut. Itu yang saya dengar dari beliau semalam," ujar Rudyatmo.
Ia menilai, ketidakhadiran Ganjar murni karena menghadiri kegiatan yang sudah dijadwalkan sebelumnya. "Mungkin suatu saat Pak Ganjar mau ninjau di sini tidak ada salahnya wong ini wilayahnya beliau Jawa Tengah kok," ujarnya.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, justru mengaku tidak mengetahui ihwal alasan ketidakhadiran Ganjar di acara peresmian Pasar Legi. Dia meminta kepada wartawan untuk bertanya langsung kepada Ganjar.
"Wis ah dibahas terus. Ya kalau Pak Ganjar tidak sempat datang pas pembukaan nanti pekan depan atau pekan depannya lagi datang belanja ke sini gampang. Solo-Semarang kan dekat. Pasti ada prioritas lebih penting," kata Gibran.
Ganjar dan Puan sudah beberapa kali terlihat tidak hadir dalam satu forum. Saat Puan meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 di Balai Kota Solo pada Juni 2021, Ganjar tak hadir meski diundang. Saat itu, Gubernur Jateng itu mengikuti survei lokasi isolasi mandiri di Sragen dan Karanganyar.
Kegiatan pengarahan kepala daerah kader PDIP se-Jawa Tengah di Semarang oleh Puan pada Mei 2021 juga tak menyertakan Ganjar sebagai pihak yang diundang. Pada pembekalan kader PDIP di wilayah Kabupaten Boyolali sebelum peresmian Pasar Legi, Ganjar juga tak membersamai Puan. Puan didampingi elite DPP PDIP dan Gibran saat Puan memberi pidato di hadapan kader PDIP Boyolali.
Dalam pidato yang disampaikannya di depan kader partai berlambang banteng mocong putih, Puan sempat menyinggung soal 'jeruk makan jeruk' untuk agenda tahun 2024. Puan yang juga Ketua DPP PDIP itu memerintahkan seluruh kader harus patuh pada instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Tujuannya agar PDIP bisa kembali berjaya di 2024 nanti.
Puan menegaskan, seluruh kader PDIP termasuk dirinya adalah petugas partai. "Atur barisan segera saling koordinasi. Jangan 'jeruk makan jeruk'," tuturnya dalam keterangan, Rabu (19/1/2022).
Ia menegaskan seluruh struktural partai yang tidak bisa bekerja, maka akan mendapat evaluasi dari pusat. Mantan menko PMK itu meminta seluruh barisan banteng untuk fokus pada Pileg dan Pilpres 2024. Puan juga mengingatkan agar semua siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.
"Kita tunggu perintah Ketua Umum mau dibawa kemana 2024. Jangan ikut-ikutan ambil keputusan sendiri-sendiri. Itu bikin sesat, bikin terpecah belah. Semua orang ingin kita terpecah belah dan kalah," tegasnya. Seperti diketahui, Ganjar dan Puan sempat tak harmonis terkait Pilpres 2024. Saat ini, sejumlah lembaga survei menempatkan Ganjar masuk dalam jajaran peraih elektabilitas yang tinggi. Sementara Puan, jauh tertinggal dari Gubernur Jateng tersebut.