Arab Saudi Tetapkan 2022 Sebagai Tahun Kopi
Ara Saudi ganti penyebutan kopi Arabica menjadi kopi Saudi.
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Arab Saudi menetapkan 2022 sebagai “Tahun Kopi Saudi”. Saat ini, pemerintah Saudi juga sedang mencari ide dari masyarakat tentang bagaimana memperingati kesempatan tersebut.
Kopi telah lama menjadi bagian intrinsik dari budaya Saudi, mewakili nilai-nilai seperti kemurahan hati dan keramahan, dan secara teratur ditampilkan dalam lagu, puisi, dan lukisan. Kementerian Kebudayaan telah memutuskan mengakui hubungan itu dengan perayaan tahunan kopi yang ada di mana-mana sebagai simbol budaya dan nasional.
Menteri Budaya dan Gubernur Komisi Kerajaan untuk AlUla Pangeran Badr Al-Saud mengatakan menyiapkan dukungan bagi gagasan tersebut di seluruh Kerajaan.
“Kami menunggu ide-ide kreatif Anda dalam inisiatif #2022YearofSaudiCoffee,” ujarnya dilansir dari Arab News, Jumat (4/2/2022).
Menurut situs kementerian tersebut, tujuan dari inisiatif ini adalah merayakan kopi sebagai produk budaya Arab Saudi dan menonjolkan hubungan antara kopi dan identitas nasional. Ini juga akan menampilkan biji kopi Khawlani Kerajaan, termasuk menyoroti cara tradisional menanam dan menyiapkannya, dan berbagai cara menikmati minuman ini.
Pemerintah Saudi juga secara resmi telah mengganti nama kopi arabica dengan kopi Saudi untuk memperkuat budaya lokal. Sehingga untuk memesan kopi ini di kafe, restoran, toko dan pemanggang roti agar tidak lupa menyebut Kopi Saudi.
Keputusan ini diumumkan oleh Kementerian kebudayaan dan kementerian Perdagangan pada Ahad lalu. Menurut juru bicara kementerian Abdulrahman Al-Hussein, kebijakan ini diambil sejalan dengan inisiatif Kementerian Kebudayaan yang menobatkan 2022 sebagai “Tahun Kopi Saudi” sebagai cara untuk memperkuat identitas dan budaya Arab Saudi.
Inisiatif ini bertujuan membedakan rasa dan metode persiapan kopi Saudi dari kopi regional lainnya. “Keputusan ini adalah salah satu keputusan paling penting dan menggembirakan yang memberikan keadilan bagi kopi Saudi; itu telah menjadi identitas yang sangat dibanggakan oleh orang Saudi,” kata pemilik Saudi Dlalh Alqahua Roastery, Fahad Al-Harthy.
Peraih Nobel Perdamaian dan pakar kopi Lameen Abdul-Malik menjelaskan bagaimana kopi Saudi berbeda. Perbedaan antara kopi Saudi dan kopi umum di kawasan ini adalah kopi Saudi sedikit lebih ringan dalam tampilannya dan berkaitan dengan cara penyajiannya.
“Misalnya, kopi Saudi cenderung dipanggang sedikit lebih ringan, yang secara tradisional berarti memiliki lebih banyak kafein di dalamnya. Itulah sebabnya disajikan dalam cangkir yang lebih kecil. Terlihat dari warnanya yang abu-abu pucat. Jika saya bandingkan dengan kopi yang biasa saya minum di Uni Emirat Arab, rasanya sedikit lebih ringan. Kopi Saudi membutuhkan setidaknya 10 menit untuk membuatnya, di mana Anda merebus air dan bubuk kopi,” ujarnya.