Benarkah Memakai Cincin Perak di Bulan Rajab Memiliki Keutamaan?

Rasulullah SAW tidak melarang perempuan dan laki-laki menggunakan cincin perak.

Bermacam batu akik dengan cincin perak.
Rep: Mabruroh/Rossi Handayani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW memang tidak melarang perempuan dan laki-laki menggunakan cincin perak. Namun, mengenai keutamaan memakai cincin perak hanya pada bulan Rajab, tidak ada hadits yang menyebutkan demikian  

Baca Juga


Dalam hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim menyebutkan, bahwa Anas bin Malik berkata, “Ketika Nabi (saw) mengirim surat atau ingin mengirim surat (kepada penguasa non-Arab), dikatakan kepadanya, 'Mereka tidak akan membaca surat apapun kecuali ada segel di atasnya'. Jadi dia membuat sebuah cincin perak dan diukir di atasnya Muhammad Rasul Allah. Seolah-olah saya bisa melihat kecerahannya di tangannya.”

An-Nawawi RA berkata dalam al-Majmu':

“Dibolehkan bagi seorang wanita, sudah menikah atau tidak, memakai cincin perak seperti dibolehkan baginya memakai cincin emas. Ada konsensus tentang hal ini. Tidak ada yang dibenci tentang hal itu, dan tidak ada perbedaan pendapat para ulama tentang hal ini. Imam Al-Khattabi berkata, “Dia makruh memakai cincin perak, karena itu adalah salah satu simbol laki-laki. Jadi jika dia tidak dapat menemukan cincin emas, biarkan dia mewarnainya menjadi kuning dengan kunyit dan shabaha.”

Tapi apa yang dia katakan salah dan tidak ada dasarnya; pandangan yang benar adalah tidak makruh. Kemudian dia berkata, “Dibolehkan bagi seorang pria memakai cincin perak, apakah dia memegang posisi otoritas atau tidak. Ada konsensus ilmiah tentang hal ini.”

Mengenai apa yang diriwayatkan dari sebagian ulama Asy-Sham sebelumnya, bahwa memakainya makruh bagi siapa pun selain penguasa, ini adalah pandangan yang aneh dan ditolak berdasarkan nash dan nash. kesepakatan generasi sebelumnya. Al-Anbari dan yang lainnya meriwayatkan bahwa ada kesepakatan ulama tentang masalah ini.”

 

Dibolehkan juga untuk mengukir atau menulis sesuatu pada sebuah cincin. Tidak ada dasar melakukannya secara khusus di bulan Rajab atau memakai cincin di bulan Rajab dengan keyakinan itu akan mendekatkan seseorang kepada Allah atau bahwa ada keutamaan khusus dalam memakainya selama bulan ini. Ini adalah inovasi dan salah.

“Anda harus berhati-hati menulis apa pun di cincin yang diklaim akan membawa keberuntungan atau menangkal mata jahat, iri hati dan jin, dan sebagainya,” kata Dosen dan penulis Islam terkemuka Saudi, Sheikh Muhammad Saleh Al-Munajjid dilansir dari About Islam.

Pada prinsipnya, tidak ada yang salah dengan memakai cincin dan mengukir barang-barang itu. Yang diharamkan adalah berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan itu atau memilih waktu tertentu untuk memakainya, mencari berkah melalui cincin, dan menggunakannya sebagai jimat.

Dilansir di About Islam, Ahad (6/2/2022), berikut enam langkah spiritual yang bermanfaat bagi Anda selama bulan Rajab

1. Pikirkan tentang niat 

Langkah pertama pikirkan niat. Anda dapat menerapkannya dengan niat untuk mempersiapkan mental dan fisik menyambut Ramadhan.

2. Cari pengampunan dan maafkan

Tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Semua manusia berdosa. Berusahalah melakukan taubat nasuha dengan tulus. Mohon ampun kepada Allah, agar bisa mengawali Ramadhan dengan hati yang terasa ringan dan cukup kuat untuk beribadah dengan baik. Selain itu, cobalah memaafkan orang lain sehingga hati Anda tidak akan dendam atau sakit hati. Maka, Anda akan bebas untuk menikmati ibadah di bulan Ramadhan.

 

3. Berpuasa

Tidak ada riwayat otentik dari Nabi maupun para sahabat yang menyatakan ada keutamaan khusus dalam puasa di bulan Rajab. Puasa yang sama disyariatkan seperti pada bulan-bulan lainnya, misalnya Senin dan Kamis dan tiga hari pertengahan bulan Islam atau puasa berselang-seling.

Tidak ada cara yang lebih baik untuk mempersiapkan mental dan fisik selain berpuasa beberapa hari ekstra. Jadi, jika Anda belum pernah berpuasa pada Senin atau Kamis, mulailah setidaknya satu hari dalam sepekan!

4. Menahan hawa nafsu 

Mulailah melatih diri untuk melawan hawa nafsu. Misalnya, makan malam sederhana selama akhir pekan atau hindari biskuit dan permen sebagai gantinya. Ini akan mengatur irama bagi Anda untuk mengontrol nafsu di bulan Ramadhan.

5. Beramal

Di bulan ini lakukanlah amal shaleh dengan sadar dan niat untuk mencari ridha Allah. Pikirkan tentang perbuatan baik yang dapat Anda lakukan. Bantu seseorang, masak untuk seseorang, berikan pujian, buat ibumu tersenyum, dan bahkan berusaha menjauhi kebiasaan buruk seperti terlalu banyak menonton televisi.

6. Berdoa

Mohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan semoga kaum muslimin bisa sampai ke bulan Ramadhan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler