Ini Tanda Masker N95 dan KN95 Harus Diganti

Masker N95 dan KN95 bisa dipakai beberapa kali.

www.pixabay.com
Masker N95 dan KN95 bisa dipakai beberapa kali.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli mengatakan ada cara untuk menggunakan kembali masker N95 atau KN95 dengan aman. Keduanya menawarkan perlindungan tingkat tinggi terhadap partikel di udara, termasuk virus corona, dibandingkan masker lain.

Baca Juga


Profesor kedokteran di departemen penyakit menular di Yale School of Medicine, Richard Martinello, menginformasikan respirator N95 atau KN95 bisa terus dipakai sampai kehilangan bentuknya, terlihat kotor, atau basah.

Hal paling penting untuk diperhatikan adalah kesesuaian ukuran masker dengan pengguna. Martinello mengatakan bahwa di rumah sakitnya, staf terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kecocokan sebelum memakai masker.

Caranya, mereka mengambil napas dalam-dalam untuk merasakan apakah ada celah antara tepi masker dan kulit yang bisa dilewati udara. Apabila tidak terasa ada celah, maka masker atau respirator punya ukuran pas.

Semakin sering seseorang menggunakan respirator dan melepaskannya, semakin kecil kemungkinan respirator terpasang dengan baik. Menurut Martinello, pemeriksaan kecocokan perlu terus dilakukan.

"Jika respirator tidak lulus pemeriksaan kecocokan, baik saat menghirup maupun mengembuskan napas, seseorang harus membuangnya dan mendapatkan yang baru," ujar Martinello, dikutip dari laman Today, Kamis (10/2/2022).

Petugas kesehatan rata-rata mengganti masker satu atau dua kali per hari, bisa juga lebih dalam kondisi tertentu. Sementara, bagi kebanyakan orang awam yang hanya memakai N95 atau KN95 saat beraktivitas selama beberapa jam sehari, penggunaanya dapat bertahan sekitar lima hari.

Jika seseorang memakainya hanya sepekan sekali, kemungkinan respirator dapat dipakai ulang lebih lama. Ketua Institut Pernapasan di Klinik Cleveland, Raed Dweik, berpendapat apabila seseorang hanya memakai respirator satu jam sehari, pemakaian ulang bisa bertahan beberapa pekan.

"Tetapi jika Anda memakainya selama delapan jam sehari, kemungkinan akan kotor atau basah karena napas Anda, dan Anda harus menggantinya. Jadi, Anda benar-benar harus mempertimbangkan faktor-faktor yang ada," kata ahli paru dan spesialis perawatan kritis tersebut.

Respirator N95 atau KN95 yang akan digunakan kembali harus disimpan di tempat yang kering dan aman. Para ahli menyarankan untuk menyimpan di dalam kantong kertas yang memungkinkan masker mengering.

Kantong plastik kurang dianjurkan karena akan mempertahankan kelembapan. Kondisi demikian bisa merugikan, terutama apabila masker sedikit lembap setelah dilepaskan dan  dipakai untuk waktu yang lama.

Jangan biarkan masker tergeletak begitu saja supaya tidak terkontaminasi. Penyimpanan masker di rumah bisa dengan menggantungnya. Ada tiga tanda utama yang menunjukkan sudah waktunya mengganti masker N95 atau KN95.

Tanda pertama adalah bentuk yang sudah berubah, karena kekuatan filtrasi N95 berasal dari bentuknya. Apabila masker sudah berkerut dan ada celah antara masker dan kulit, artinya tidak bisa dipakai kembali.

Berikutnya adalah tanda kebersihan. Jika masker terlihat kotor (ada noda atau bekas riasan menempel), itu tanda masker harus diganti. Tanda ketiga adalah jika masker basah, baik itu karena keringat, hujan, atau lainnya.

Ketika masker sedikit lembap, masih bisa digunakan selama permukaannya kering dan menutup sempurna area hidung dan mulut. Namun, jika masker terasa sangat lembap atau basah, sudah saatnya untuk mendapatkan yang baru. Sebagai tambahan, jika masker sudah berbau, ada baiknya segera membuangnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler