IHSG Dibayangi Konflik Rusia-Ukraina, Cermati Potensi Cuan 4 Saham Ini
Di tengah naik turunnya IHSG sekuritas sarankan beli ADHI, CTRA dan PTBA
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhenti setelah penguatan dua hari beruntun. IHSG dibuka di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (17/2/2022), ke level 6.836,18.
Pagi ini, investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 27,72 miliar dengan saham yang paling banyak dilepas yakni duo bank jumbo, BBRI dan BBCA. Kedua saham ini pun masing-masing melemah 0,45 persen dan 1,25 persen.
Selanjutnya, investor asing juga mengobral saham teknologi seperti EMTK dan BUKA. Meski demikian, EMTK masih bisa bertahan di zona hijau dengan menguat 2,56 persen. Sedangkan BUKA tertinggal di zona merah dengan melemah 0,52 persen.
Sementara, bursa saham global bergerak campuran seiring sentimen ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang masih membayangi. S&P 500 menjadi satu-satunya yang menguat di Wall Street dengan kenaikan tipis 0,09 persen. Sedangkan DJI dan Nasdaq masing-masing terpangkas 0,16 persen dan 0,11 persen.
Di tengah tekanan sentimen negatif, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beli saham ADHI. ADHI mengawali tahun ini dengan memenangkan tender jalan tol Semarang-Demak senilai Rp 2,1 triliun, perseroan menggenggam porsi pekerjaan 40 persen.
Baca juga: Raih Pernyataan Efektif OJK, Adhi Commuter Segera IPO, Cek Harganya
Rekomendasi beli selanjutnya adalah CTRA. CTRA menargetkan pendapatan prapenjualan Rp 6 triliun 2021 lalu. Hingga kuartal III 2021, marketing sales CTRA mencapai Rp 5 triliun atau 83 persen dari target.
Kemudian, MDKA juga masuk dalam daftar rekomendasi beli. MDKA terus memacu produsi di lima aset utama perseroan. Posisi kas yang kuat memberikan ruang bagi perseroan untuk memaksimalkan produksi dan pengembangan pada aset-aset tersebut.
Terakhir, Indo Premier Sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk saham PTBA. PTBA diuntungkan dengan kebijakan pemerintah yang menetapkan kewajiban menjual 25 persen dari total produksi untuk pasar domestik. Rencananya pada 2022, 50 persen pasokan batu bara PTBA diperuntukkan bagi kebutuhan domestik.