Hati-Hati, Pemanasan Jenis Ini Sebelum Olahraga Justru Hambat Kinerja Otot
Penelitian temukan cara yang lebih baik pemanasan olahraga.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika berbicara soal gerakan pemanasan sebelum olahraga, banyak orang berpikir untuk melakukan peregangan. Misalnya, meregangkan tangan dan pergelangan tangan, menyentuh jari-jari kaki dan lain sebagainya.
Meskipun latihan peregangan sangat bermanfaat dalam meningkatkan sirkulasi ke otot, pemanasan dengan cara peregangan statis sebenarnya bisa menghambat kinerja otot dan tubuh secara keseluruhan. Penelitian terbaru menemukan cara yang lebih baik untuk pemanasan.
Para peneliti dari Azusa Pacific University di California telah menganalisa apakah peregangan statis atau isometrik lebih baik untuk pemanasan sebelum olahraga. Latihan isometrik adalah latihan yang mengontraksikan sekelompok otot tetapi tidak memerlukan gerakan apa pun, seperti planks dan wall sit.
Menurut penelitian sebelumnya, latihan isometrik bisa mengoptimalkan aktivasi otot, meski tidak memerlukan gerakan selain menahan pose yang ditentukan untuk jangka waktu tertentu. Saat darah mulai mengalir ke otot, itu akan membuat tubuh lebih siap olahraga.
Namun dalam penelitian terbaru, peneliti menemukan bahwa peserta yang menjalani peregangan statis sebelum berolahraga menunjukkan efek negatif yang signifikan pada kinerja olahraga.
“Dengan melakukan peregangan statis sebelum berolahraga, kinerja olahraga peserta mengalami penurunan,” kata peneliti seperti dilansir dari Fit and Well, Selasa (1/3/2022).
Di sisi lain, peneliti juga tak memungkiri manfaat dari peregangan statis. Planks dan wall sit bermanfaat untuk meningkatkan jangkauan gerak, sirkulasi, memperpanjang otot, hingga menjaga atrofi otot yang berkaitan dengan usia.
“Jadi studi ini tidak meminta Anda menghindari peregangan statis dari pemanasan. Tapi, mungkin sebaiknya tidak perlu melakukannya terlalu lama,” kata peneliti.
Para peneliti menemukan peregangan akan meningkatkan risiko otot kendur yang kemudian menghambat kinerja sprint. Untuk latihan dinamis yang membutuhkan rentang gerak yang luas, seperti menari atau seni bela diri, peregangan isometrik biasanya dianggap sebagai ide yang baik karena alasan ini: semakin kendur otot, kemungkin untuk melakukan tendangan tinggi yang dinamis semakin besar. Namun peningkatan kekuatan untuk sprint terbukti tidak efisien.