PTM Kota Bogor Tetap Dihentikan karena Kasus Covid-19 Masih Tinggi

Kadinkes Bogor menyebut sudah ada beberapa sekolah yang mengajukan pelaksaaan PTM

Republika/Putra M. Akbar
Pemerintah (Pemkot) Bogor memastikan tetap menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bogor untuk sementara.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah (Pemkot) Bogor memastikan tetap menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bogor untuk sementara. Hal itu karena kasus positif Covid-19 di Kota Bogor masih berada di angka 7.605 kasus pada Sabtu (5/3/2022). 

Baca Juga


 Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi, menjelaskan perpanjangan pemberhentian PTM kali ini lebih disebabkan karena kondisi tren kasus Covid-19. Sebelumnya, aturan PTM tertuang dalam SKB 4 menteri yang juga jadi acuan Pemkot Bogor dalam menghadapi semester genap tahun ajaran 2021/2022.

“PTM masih diperpanjang agar tidak PTM. Dalam perjalanan Omicron, dikeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 6, 9 dan minggu lalu nomor 10. Dan kebijakan kepala daerah bisa mengambil keputusan (diskresi) penyetopan PTM,” kata Hanafi, Ahad (6/3/2022).

Hanafi pun menyerahkan kebijakan kepada Satgas Covid-19 dalam wacana membuka kembali PTM atau tidak. Sebab, jika ingin membuka kembali PTM dalam kondisi saat ini, sarana dan prasarana protokol kesehatan di setiap sekolah sudah lebih siap, dibandingkan dengan awal-awal pembukaan PTM setelah lama dihentikan.

Ia pun mengakui, sudah ada beberapa sekolah yang mengajukan pelaksaaan PTM di sekolahnya. Namun, Wali Kota Bogor belum menyetujui PTM dilaksanakan kembali.

“Beberapa sekolah sudah mengajukan, tapi Pak Wali tegaskan belum akan dibuka PTM. Saya kira sekarang kalau nanti diperbolehkan, maka bisa langsung dilaksanakan karena sarpras sudah siap. Tinggal perbaikan kalau ada yang harus diperbaiki,” ujarnya.

Jika melihat tren kasus saat ini, sambung dia, ada kemungkinan pada pertengahan Maret ini bakal kembali dibuka PTM. Meskipun, pihaknya tetap menunggu arahan dari Satgas Covid-19 Kota Bogor.

“Terserah kebijakan nanti apakah PTM 100 persen atau 50 persen, yang jelas kita lebih siap dari segi sarana prasarana. Memang ada belasan lah sekolah minta PTM tapi tetap tidak kami izinkan karena banyak juga yang belum mau (PTM),” kata Hanafi.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, memastikan pemberhentian sementara PTM di seluruh sekolah se-Kota Bogor masih berlanjut. Namun, pihaknya terus mempelajari tren kasus Covid-19 yang saat ini disebut mulai melandai di Kota Bogor. 

Hal itu termasuk, kata dia, mempelajari tren kasus Covid-19 dalam satu hingga dua pekan ke depan. Jika kasus semakin turun, Bima Arya menyebutkan ada kemungkinan untuk membuka kembali PTM.

“Kalau tren-nya semakin turun, semakin landai, maka PTM akan kita buka. Satu-dua minggu ini kita lihat, kalau tren-nya landai, normalisasi akan kita berlakukan (termasuk PTM),” kata Bima Arya.

Apalagi, kata dia, dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) terbaru soal pelaksanaan PTM, kepala daerah punya diskresi untuk memutuskan daerahnya melaksanakan PTM atau tidak.

“Kan sempat (kasus) di angka 100-an. Karena libur panjang kemarin naik lagi 300. Tapi kita lihat lagi tren-nya seminggu ke depan. Kalau kenaikan di bawah 100, saya kira sangat mungkin akan kita berlakukan PTM,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler