Presiden Ukraina: Boikot Minyak dan Semua Produk Rusia
Zelensky menilai boikot ke Rusia perlu lebih keras jika mereka tak setop serangan.
REPUBLIKA.CO.ID, LVIV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin (7/3/2022) meminta tambahan sanksi internasional untuk Rusia atas invasinya di Ukraina. Ia mengusulkan aksi boikot minyak dan ekspor Rusia lainnya. Pun sebaliknya pengiriman barang ke Rusia.
"Jika invasi masih terus berlanjut dan Rusia tidak mengurungkan niatnya terhadap Ukraina, maka diperlukan paket sanksi baru ... demi perdamaian," kata Zelenskiy lewat sebuah video yang menyebut boikot minyak dan produk minyak dari Rusia.
"Boikot impor ke Rusia - apabila mereka tidak mematuhi aturan yang beradab, maka mereka tidak boleh menerima barang dan jasa dari peradaban - biarkan perang yang menyuapi mereka."
Negara-negara Barat telah menjatuhkan beragam sanksi ke Rusia atas serangan militer Moskow, Hal itu semakin mengisolasi Rusia ke tingkat yang belum pernah dialami sebuah negara dengan ekonomi sebesar itu.
Zelenskiy mengatakan tekanan ekonomi perlu ditingkatkan. Dia menyerukan pemberlakuan embargo perdagangan internasional terhadap Rusia.
Sebelumnya Volodymyr Zelensky menyerukan warga Rusia untuk turun ke jalan dan memprotes aksi agresi Moskow ke Ukraina. Menurutnya, demomstrasi semacam itu adalah bentuk perjuangan untuk Rusia.
“Warga Rusia! Bagi Anda, ini adalah perjuangan tidak hanya untuk perdamaian di Ukraina! Ini adalah perjuangan untuk negara Anda,” kata Zelensky dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi, Ahad (6/3).
Dia pun mengisyaratkan tentang potensi dampak besar yang ditimbulkan sanksi ekonomi berlapis oleh Barat terhadap Rusia. “Jika Anda (warga Rusia) diam sekarang, hanya kemiskinan Anda yang akan berbicara untuk Anda nanti. Dan hanya represi yang akan menjawab,” ujar Zelensky.