Perguruan Tinggi Se-Indonesia Beri Respon Positif ke Pijar Kampus PT Telkom
Sebagai isu sentral di masa pandemi, transformasi digital perlu kerjasama pentahelix
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Keterlibatan layanan Pijar Kampus dari PT Telkom dalam membantu kampus se-Indonesia hadapi tranformasi digital, diapresiasi. Salah satunya, oleh Guru Besar Sekolah Teknik Elektro Informatika (STEI) ITB, Prof Suhono Harso Supangkat yang merespon positif layanan pijar tersebut.
Sebelumnya, Pijar Kampus mendukung Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC) melakukan riset berjudul "Rating Level Kecerdasan & Kesiapan Transformasi Digital Kampus Indonesia 2022" terhadap 36 perguruan tinggi se-Indonesia untuk meninjau kesiapan kampus menghadapi transformasi digital.
"Kolaborasi seperti ini harus terus dilakukan, bahkan lanjutan ke depannya, kami nantikan Pijar Kampus untuk bersinergi kembali. Sebagai sebuah isu sentral di masa pandemi, transformasi digital perlu kerjasama pentahelix," ujar Suhono di Bandung, Rabu (9/3/2022).
Menurutnya, perubahan model pembelajaran dari luring menjadi sepenuhnya daring. Kemudian, berikutnya hybrid learning ini menunjukkan dinamika kondisi yang perlu direspon secara bersama-sama oleh semua elemen.
"Telkom sebagai industri dengan pengalaman dan sumber daya besar akan jadi efektif jika mengajak akademisi melakukan riset, juga ajak startup agar lahirkan inovasi, termasuk kepada pemerintah dan komunitas serupa," kata pakar Smart City ini.
Sementara menurut Ketua APIC Smart Campus, Radiant Victor Imbar S.Kom, MT, implementasi smart campus di Indonesia setelah pandemi menyeruak adalah keharusan. Namun tidak semata digitalisasi namun juga penting menyiapkan sumber daya manusia yang siap bertransformasi digital.
"Karena itu, saya sangat apresiasi inisiatif Pijar Telkom sangat mendukung Riset Rating Level Kecerdasan dan Kesiapan Transformasi Digital Kampus 2022. Saya berharap hasil riset dapat dimanfaatkan kampus meningkatkan level kecerdasan sementara Pijar Kampus bisa membantu kampus memberikan solusi dan pendampingan bagi kampus yang ingin meningkatkan level kecerdasan kampusnya," papar Dosen S1 Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha tersebut.
Sementara menurut Faiza Renaldi, Dosen Sistem Informasi Univeritas Achmad Yani (Unjani), Cimahi, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) pasti berperan sangat kuat dalam mengakselerasi aktifitas perguruan tinggi, terlebih dalam persiapan era post-pandemic sekarang.
Sehingga, kata dia, peran aktif Telkom akselerasi smart campus adalah bukti nyata hadirnya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia sebagaimana diamanatkan UUD 1945.
"Inisiatif ini akan menciptakan standar baru perguruan tinggi berbasis kecerdasan buatan, sehingga mampu berkolaborasi secara nasional untuk kemudian bersaing dengan perguruan tinggi internasional," imbuhnya.
Dr Prasabri Pesti, Head of Digital Vertical Ecosystem Education Telkom Indonesia mengatakan, keberadaan kampus harus sebagai rujukan dalam proses digitalisasi pendidikan keseluruhan.
Riset tersebut menilai, kata dia, level kecerdasan kampus dari tiga perspektif yaitu anthropocentric, systematic, dan technology. Hasil penelitian memberikan sebuah mekanisme dalam mengukur estimasi level kecerdasan digital yang dimiliki kampus.
Adapun Pijar Telkom memiliki ukuran pencapaian sebuah smart campus yaitu global competition, administrative efficiency, dan compliance pressure yang dapat diadopsi kampus di Indonesia. “Keberadaan Pijar Kampus memang komitmen dari Telkom untuk membantu kampus-kampus di Indonesia mencapai KPI pendidikan tinggi mereka,” katanya.
Pijar Kampus adalah bagian Leap Telkom Digital, sebuah payung produk dan layanan digital Telkom dalam mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia.