Astronaut Amerika Masih akan Menumpang Pesawat Rusia Kembali dari ISS

Satu astronaut AS dan 2 kosmonaut Rusia akan naik kendaran Soyuz akhir bulan ini.

EPA-EFE/ROSCOSMOS
Foto selebaran yang disediakan oleh Perusahaan Luar Angkasa Negara Rusia ROSCOSMOS menunjukkan kendaraan pengangkut Soyuz-2.1b Rusia dengan tahap atas Frigate dan 36 satelit komunikasi OneWeb Inggris lepas landas dari landasan peluncuran di Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan, 27 Desember 2021.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Ketegangan geopolitik tidak akan menghalangi astronaut Amerika dan dua kosmonaut Rusia kembali ke Bumi. Mark Vande Hei NASA serta kosmonaut Pyotr Dubrov dan Anton Shkaplerov telah lama dijadwalkan untuk pulang dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia pada 30 Maret mendatang.

Baca Juga


Jadwal kepulangan akan tetap berlangsung seperti rencana terlepas dari tekanan yang ditimbulkan oleh invasi Rusia ke Ukraina pada banyak kemitraan antariksa Rusia.

“Saya dapat memberi tahu Anda dengan pasti: Mark akan pulang dengan Soyuz itu,” kata Joel Montalbano, manajer program Stasiun Luar Angkasa Internasional NASA, mengatakan dalam konferensi pers, Senin (14/3/2022), dilansir dari Space, Selasa (15/3/2022).

“Kami sedang berkomunikasi dengan rekan-rekan Rusia kami; tidak ada keraguan tentang itu,” ujarnya lagi.

Agenda 30 Maret akan dilanjutkan seperti kembalinya Soyuz lainnya. Vanda Hei, Dubrov, dan Shkaplerov akan mendarat di stepa Kazakhstan. Sekitar 20 karyawan NASA akan menunggu di sana untuk membantu menilai kondisi fisik Vande Hei.

Dia telah menghabiskan hampir satu tahun di gayaberat mikro, yang bisa sangat sulit bagi tubuh manusia. Vanda Hei akan kembali ke Houston, di mana program luar angkasa NASA berpusat.

Invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk menjatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Rusia. Rusia dan badan antariksa federalnya, Roscosmos, telah mengecam sanksi tersebut dan menarik diri dari beberapa kemitraan lama sebagai tanggapan.

 

 

Roscosmos mengumumkan akhir bulan lalu bahwa mereka menghentikan peluncuran roket Soyuz buatan Rusia dari Spaceport Eropa di Guyana Prancis. Pada awal Maret, badan tersebut mengatakan tidak akan lagi menjual mesin roket Rusia ke perusahaan-perusahaan Amerika.

Langkah tersebut menimbulkan beberapa spekulasi bahwa program Stasiun Luar Angkasa Internasional, di mana Rusia adalah mitra kunci dan pendiri, mungkin juga bermasalah. Namun, Montalbano mengatakan bahwa laboratorium yang mengorbit beroperasi seperti biasa meskipun ada masalah di lapangan.

 “Kami menyadari apa yang terjadi, tetapi kami dapat melakukan pekerjaan kami untuk melanjutkan operasi,” ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa invasi tersebut tidak mengurangi moral atau profesionalisme di antara tujuh astronaut-empat orang Amerika, dua orang Rusia, dan satu orang Jerman-yang saat ini tinggal di stasiun tersebut.

“Mereka terus beroperasi, Anda tahu, di atas semua pekerjaan ini, dan benar-benar tidak ada ketegangan dengan tim,” kata Montalbano.

“Mereka telah dilatih untuk melakukan suatu pekerjaan, dan mereka di atas sana melakukan pekerjaan itu,” ujarnya.

Dia juga menekankan bahwa ISS dan berbagai sistemnya dirancang untuk sangat saling bergantung, sehingga tidak mudah untuk menggantikan pekerjaan yang dilakukan oleh mitra kunci, jika seseorang memilih untuk pergi. Misalnya, kendaraan kargo Russian Progress yang berlabuh secara berkala meningkatkan ketinggian stasiun, agar tidak terlalu ditarik ke bawah oleh hambatan atmosfer.

Sebuah kapal barang Cygnus, yang dibangun oleh perusahaan kedirgantaraan Amerika Northrop Grumman, akan segera melakukan reboosting thruster fire pertamanya. Tapi itu akan dilakukan bersama dengan Progress burn, kata Montalbano.

 

“Jadi sementara pesawat ruang angkasa Cygnus akan melakukan reboost, pendorong Rusia di Progress akan aktif dan membantu mengendalikan sikap (orientasi). Pendorong di pesawat ruang angkasa Cygnus tidak cukup kuat untuk maju dan melakukan kontrol sikap selama reboost itu,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler