BPBD Pandeglang Minta Warga Tetap Waspada Banjir Susulan

Banjir yang melanda Kecamatan Labuan, Carits, dan Panimbang karena hujan.

Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga membersihkan rumahnya dari banjir di Desa Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Sabtu (19/3/2022). Sejumlah warga korban banjir di daerah tersebut memilih untuk tetap bertahan di dalam rumahnya walau masih digenangi air hingga malam hari.
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Banten meminta masyarakat tetap waspada bencana banjir susulan sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat. Masyarakat pesisir pantai Kabupaten Pandeglang yang dilanda banjir, yakni Kecamatan Labuan, Carits, dan Panimbang.

Baca Juga


"Kami mengingatkan warga tetap waspada untuk mengurangi risiko kebencanaan, " kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Lilis Sulistiyati di Pandeglang, Sabtu (19/3/2022).

Penyebab banjir itu karena curah hujan di daerah itu cenderung meningkat, sehingga sejumlah sungai meluap. Banjir di wilayah Pantai Barat Provinsi Banten dilanda hujan sejak Sabtu dini hari.

Namun, sebagian besar warga korban banjir sudah kembali ke rumah masing-masing, karena air sudah surut. "Beruntung, bencana banjir itu tidak menimbulkan korban jiwa, " katanya.

Menurut dia, masyarakat Kabupaten Pandeglang yang terdampak banjir untuk data sementara wilayah Kecamatan Labuan antara lain Desa Banyu Biru tercatat 80 kepala keluarga (KK) dan 320 jiwa. Desa Teluk tercatat 625 KK, 2500 jiwa, 800 rumah,dan Desa Kalanganyar 500 KK, 200 jiwa.

Wilayah Kecamatan Carita antara lain Desa Sukajadi sebanyak 103 KK, 409 jiwa dan 141 rumah dan Desa Suka Negara 58 KK serta 232 jiwa. Sedangkan, Kecamatan Panimbang hanya ruas jalan yang tergenang banjir. "Kami saat ini menampung kurang lebih 250 orang masih dalam pengungsian," katanya.

Sementara itu, Rohman, seorang warga Desa Banyu Biru Kabupaten Pandeglang mengatakan bahwa saat ini dirinya bersama keluarga kembali mengisi rumah setelah diterjang banjir setinggi 70 sentimeter. Ia membersihkan rumah miliknya itu yang tergenang banjir dan terdapat tumpukan sampah berserakan juga lumpur.

"Kami bergotong royong bersama warga untuk membersihkan rumah dan lingkungan akibat dampak banjir itu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler