BIN Percepat Capaian Vaksinasi dengan Jemput Bola ke Pelosok
Vaksinasi door to door sangat efektif untuk melayani masyarakat di daerah pedalaman.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) terus menggencarkan percepatan vaksinasi di daerah dan pelosok Tanah Air. Agar distribusi vaksin dapat tersebar merata hingga ke pelosok, BIN melakukannya dengan metode jemput bola ke masyarakat.
"Vaksinasi door to door sangat efektif untuk melayani masyarakat di daerah pedalaman yang jauh dari pusat kota maupun fasilitas kesehatan," ujar Kepala BIN Daerah Bangka Belitung, Imam Santoso, dalam siaran pers, Rabu (23/3/2022).
Imam juga menerangkan, pihaknya yaknin vaksinasi dengan metode tersebut dapat ampuh meningkatkan capaian jumlah serta cakupan wilayah vaksinasi. Diharapkan, dengan capaian dan cakupan yang meningkat maka pertahanan masyarakat menghadapi penyebaran subvarian Omicron BA.2 yang sudah masuk ke Indonesia juga turut meningkat.
"Berbagai indikator pandemi terus membaik. Kita harus kawal ini agar tidak berbalik arah. Kami bersama dengan Pemda di semua tingkatan terus membuka gerai-gerai vaksinasi yang bertujuan untuk mempermudah akses vaksin bagi masyarakat," kata dia.
Imam mengatakan, penanganan Covid-19 membutuhkan peran aktif masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas vaksinasi yang telah disediakan. Selain itu, dengan terus menerapkan kebiasaan hidup sehat dan sadar bahaya infeksi berbagai penyakit.
“Masyarakat jangan ragu untuk mengikuti program vaksinasi karena terbukti aman meningkatkan imunitas tubuh sehingga tidak mudah terjangkit Covid-19,” kata dia.
Sebelumnya Kepala BIN, Budi Gunawan, mengatakan, saat ini Indonesia tengah memasuki masa pra kondisi menuju transisi pandemi menjadi endemi. Menurut dia, agar proses pra kondisi tersebut berlangsung aman, semua tahap pelonggaran harus dilakukan secara terukur, berbasis keilmuan, dan selalu disertai disiplin mitigasi.
Mitigasi yang dimaksud harus dimulai dari hulu dan melibatkan semua elemen bangsa. Mitigasi itu bisa dilakukan dengan meningkatkan capaian vaksinasi dosis kedua dan booster secara merata ke semua wilayah; mengakselerasikan screening, testing, dan tracing; mendisiplinkan kebiasaan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan.
"Hingga memastikan ruang-ruang publik berventilasi atau memiliki filter udara yang baik, seperti perkantoran, gedung pertemuan, rumah ibadah, mal dan pasar," terang Budi, Rabu.
Untuk di hilir, kata dia, akan dilakukan peningkatan kapasitas rumah sakit, perbanyakan tenaga kesehatan, serta pengamanan ketersediaan obat-obatan. Budi menyampaikan, ada keniscayaan semua elemen bangsa mengadopsi kebiasaan baru demi hidup baru, hidup berdampingan dengan virus corona.
Dia mengatakan, semua harus membiasakan diri dengan kebiasaan mitigasi-mitigasi yang sudah dia sebutkan tadi. Sebagian bahkan harus menjadi etika sosial.
"Misalnya menggunakan masker, harus dipandang sebagai wujud tanggung jawab dan tenggang rasa karena melindungi orang lain dari virus yang mungkin kita bawa," ujar Budi. Apabila hal tersebut sudah dilakukan dengan baik, dia menilai Indonesia bisa memasuki hidup normal baru dengan baik.