Bacaan Doa, Tahlil, dan Adab Saat Ziarah Kubur Jelang Ramadhan

Tujuan ziarah kubur jelang Ramadhan mengingatkan kita pada kehidupan akhirat.

Republika/Putra M. Akbar
Warga saat berziarah di TPU Karet Bivak, Jakarta, Ahad (27/3/2022). Menjelang bulan suci Ramadhan, umat Muslim melakukan ziarah kubur untuk mendoakan sanak keluarga dan kerabat yang sudah wafat. Republika/Putra M. Akbar
Rep: mgrol135 Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kata ziarah secara harfiah berarti melihat, oleh karena itu ziarah ke kubur berarti mengunjungi kuburan. Sedangkan menurut hukum Islam, ziarah kubur dilakukan dengan maksud mendoakan orang yang dikubur dan mengirimkan pahala karena membaca ayat-ayat Alquran dan kalimat thayyibah seperti tahlil, tahmid, tasbih, shalawat, dan lain-lain. 

Baca Juga


Ziarah kubur bukan sekadar untuk berziarah atau belajar dan memahami kondisi kuburan. Dikutip dari buku Panduan Ziarah Kubur: Halaqoh Malam Kamis karangan Sutejo Ibnu Pakar terbitan CV Aksarasatu, ziarah kubur hukumnya sunnah.

Hal ini sebagaimana hadits riwayat Ahmad, Muslim dan Ashhabussunan dari Abdullah bin Buraidah yang diterima dari bapaknya bahwa Nabi SAW bersabda:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقَبْرِ فَزُوْرُهَا فَاِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ اْلاٰخِرَةِ

Artinya: “Dahulu saya melarang menziarahi kubur, adapun sekarang berziarah ke sana, karena yg demikian itu akan mengingatkanmu akan hari akhirat”. (HR. Ahmad, Muslim, dan Ashabus Sunan)

Rasulullah SAW melarang umat Islam melakukan ziarah ke kuburan pada hari-hari awal Islam. Hal ini dilakukan untuk menjaga aqidah umat Islam. Rasulullah SAW khawatir dengan mengizinkan umat Islam berziarah ke kuburan akan mengubah mereka menjadi pemuja kubur.

Tujuan berziarah ke makam, menurut buku A-Z Ziarah Kubur dalam Islam karangan Firman Arifandi terbitan Rumah Fiqih, berdasarkan hadits diatas, adalah untuk mengingatkan kita pada kehidupan akhirat agar kita terilhami memberikan bekal yang diperlukan selama kita masih di dunia ini. Tentu saja hal ini dibolehkan dalam agama karena dunia ini hanya sementara dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan amal kebaikan untuk persiapan akhirat.

 

Diriwayatkan dari Aisyah bahwa ia berkata:

“Bagaimana yang harus aku ucapkan wahai Rasulullah, yaitu dalam ziarah kubur?” Beliau menjawab: “Ucapkanlah, salam sejahtera pada penduduk makam ini dari kaum beriman dan muslimin. Semoga Allah mengasihi orang-orang yang terdahulu dari kalian dan kami serta orang-orang yang terkemudian. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul bersama kalian.” (HR. Muslim)

Hadits di atas menjelaskan bagaimana cara bertemu dengan ahli kubur dan memudahkan kita untuk mendoakannya. Ziarah ke kubur dengan tujuan mendoakan orang yang sudah meninggal dibolehkan dalam agama kita, seperti halnya berdoa untuk kebaikan orang lain dibolehkan selama hidup seseorang.

Tahlil dan doa ziarah kubur

1. Ketika memasuki areal kuburan mengucapkan salam

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun.

Artinya: Salam atas para penghuni kubur, mukminin dan muslimin, engkau telah mendahului kami, dan insya Allah kami akan menyusulmu.

2. Membaca istighfar tiga kali

3. Bacalah beberapa surat pendek Alquran seperti Al-Qadar tujuh kali, Al-Fatihah tiga kali, Al-Falaq tiga kali, An-Nas tiga kali, Al-Ikhlash tiga kali, dan membaca Ayat Kursi tiga kali.

4. Membaca Tahlil sebanyak tiga kali

 

5. Membaca doa jenazah

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ

الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

"Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì."

"Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì."

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.”

“Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.”

Adab ziarah kubur

1. Berwudhu sebelum berziarah

2. Membaca salam

3. Khusyuk atau tenang

4. Tidak menduduki nisan kubur

5. Tidak melakukan hal yang berlebihan

6. Berpakaian yang sopan

7. Hindari berkata tidak sopan

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler