Sambut Ramadhan, Mesir Cabut Pembatasan Covid-19

Perjamuan amal Ramadhan di Mesir akan kembali digelar.

EPA/Khaled Elfiqi
Seorang warga melihat-lihat Fanus, lampu tradisional khas Ramadhan, di sebuah pasar di Kairo, Mesir. Sambut Ramadhan, Mesir Cabut Pembatasan Covid-19
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Jelang bukan suci Ramadhan, Mesir mengumumkan pencabutan pembatasan Covid-19 pada Ahad (27/3/2022). Dengan meniadakan pembatasan ini, maka tradisi jamuan amal Ramadhan akan dimulai kembali setelah tradisi itu ditangguhkan selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga


 

Perjamuan amal Ramadhan diselenggarakan secara terbuka di jalan-jalan nasional untuk menyediakan makanan berbuka puasa gratis bagi orang miskin selama bulan suci. Tradisi ini sempat ditiadakan sejak virus corona menjadi wabah menakutkan di Mesir. 

Juru Bicara Kabinet Nader Saad mengatakan Komite Tinggi untuk Mengelola Pandemi dan Endemik yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mostafa Madbouly juga mencabut sejumlah pembatasan masjid selama Ramadhan. Dengan kata lain, pada Ramadhan tahun ini masjid-masjid diizinkan membuka ruang acara mereka dan melakukan khutbah sholat ashar dan khutbah sholat tarawih selama bulan suci. 

Sholat tahajud dan itikaf akan tetap dilarang dilakukan di masjid selama Ramadhan. Ramadhan 2022 akan dimulai di Mesir pada 2 April. 

“Keputusan baru yang dikeluarkan oleh komite menetapkan toko, restoran, dan kafe diizinkan tetap buka hingga pukul 2 pagi,” menurut Saad, dilansir dari Ahram Online, Senin (28/3/2022). 

Panitia juga mengizinkan pernikahan dan perayaan di aula dalam ruangan di hotel mulai April selama mereka mengikuti tindakan pencegahan terhadap virus corona. Selama pertemuan komite pada Ahad (27/3/2022), Penjabat Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan Tinggi Khaled Abdel-Ghaffar berbagi perkembangan terbaru virus corona di Mesir, menekankan kematian terkait Covid-19 telah menurun di negara itu selama lima minggu terakhir. 

“Jumlah rumah sakit isolasi juga menurun dari 17 menjadi tujuh, karena penurunan jumlah kasus yang dirawat,” tambahnya. 

Dia juga mengungkapkan Mesir telah memberikan 76,5 juta dosis vaksin virus corona. Sebanyak 32 juta orang telah divaksinasi secara penuh secara nasional. Dia menekankan ini adalah pertanda baik. 

Kementerian Kesehatan juga telah memberikan sekitar dua juta dosis booster virus corona. Khaled Abdel-Ghaffar juga menyatakan ada cukup dosis vaksin untuk memvaksinasi hampir 40 juta warga.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler