Gerobak Makanan Ramadhan Kuasai Jalanan Jeddah
Pembeli di Jeddah ingin makanan khusus Ramadhan.
REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Setelah berbuka puasa, Mwaffag Al-Hubaishi mengumpulkan anak-anaknya dan pergi ke taman lingkungan, mendorong gerobak bertema Ramadhan "bastat" dalam bahasa Arab untuk menjual beberapa kentang goreng buatan sendiri dan balila (hidangan buncis dan acar yang tajam).
Bastat dapat ditemukan di banyak jalan di seluruh Kerajaan Arab Saudi selama Ramadhan, terutama di wilayah Hijaz di Provinsi Barat. Mereka populer bukan hanya karena orang-orang suka mendukung bisnis lokal, tetapi juga karena makanannya membangkitkan kenangan masa kecil yang indah pada pelanggan.
"Suasana Ramadhan membuat orang turun ke jalan untuk menikmati kesederhanaan hidup, berjalan-jalan, dan membeli makanan jalanan," kata Al-Hubaishi, dilansir dari laman Arab News, Rabu (13/4/2022).
"Kami menghasilkan banyak uang dari menjual makanan, ini adalah bisnis dan juga menanamkan etika bisnis ke anak-anak kami. Makanya saya pastikan, saat saya memasak, anak-anak saya yang menerima pesanan dari orang-orang," ujarnya.
Shatha Abdulhalim yang menyiapkan gerobaknya "Bastat Elatna" setiap Ramadhan di depan rumahnya di Jeddah, juga mengajak keluarganya untuk membantunya menjual hasil buminya.
"Memang benar samboosa beku bisa ditemukan di supermarket, tapi orang percaya bahwa makanan siap saji tidak sebaik makanan rumahan," kata Abdulhalim.
"Orang lebih suka membeli dari keluarga produktif, keluarga dengan usaha kecil, karena rasa buatan sendiri yang mereka sukai dan merindukan. Mereka mengantre untuk membelinya," ujarnya.
Abdulhalim menambahkan bahwa pendapatannya dari gerobak jalanan selama Ramadhan bisa mencapai ribuan per hari. Maka tidak heran, selama bulan suci ini, banyak sekali pasar lokal yang bermunculan, dipenuhi dengan usaha kecil-kecilan yang menjajakan dagangannya.
"Sudah menjadi kebiasaan di bulan Ramadhan bahwa orang suka membeli makanan lokal seperti liver dan balila. Mereka kebanyakan lebih suka membeli dari kami karena rasanya yang otentik," ujarnya.
"Mereka ingin menikmati makanan yang (khusus) untuk Ramadhan, seperti jus sobia, samboosa, dan balila," katanya.