Wamenag: Mudik Tradisi Baik Tapi Tetap Jaga Prokes

Prokes diminta tetap dijaga saat mudik.

Antara/Dedhez Anggara
Wamenag: Mudik Tradisi Baik Tapi Tetap Jaga Prokes. Foto: Mudik. Ilustrasi
Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa'adi, mengatakan bahwa mudik adalah tradisi yang baik karena di dalamnya ada silaturrahmi dan perputaran ekonomi dari pusat ke daerah. Meski demikian, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) saat mudik.

Baca Juga


Kiai Zainut mengatakan, menurut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diperkirakan jumlah pemudik 85 juta orang, tapi bisa lebih dari itu jumlahnya. Jumlah pemudik sangat banyak karena selama dua tahun pandemi Covid-19, banyak masyarakat tidak mudik.

"Sementara mudik tradisi masyarakat kita yang sudah mengakar, mudik tradisi baik karena di dalamnya ada silaturahmi dan perputaran ekonomi dari pusat ke daerah juga sangat positif," kata Kiai Zainut kepada Republika, Kamis (28/4/2022).

Wamenag menjelaskan, dengan adanya tradisi mudik, uang tidak hanya berputar di Jakarta atau kota-kota besar saja. Tapi juga bisa mengalir ke daerah-daerah karena dibawa oleh para pemudik. Sehingga tradisi mudik ini tetap dilestarikan.

Namun pada masa pandemi Covid-19 dua kali musim mudik, masyarakat diimbau tidak melakukan mudik karena berbahaya. Tapi sekarang masyarakat sudah bisa melakukan mudik, pemerintah juga sudah membuat aturan mudik.

"Silahkan mudik tapi tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama vaksin booster untuk melindungi diri kita," ujar Wamenag.

Wamenag mengatakan, bersyukur tahun ini masyarakat sudah bisa mudik dan tidak ada lagi pembatasan dan penyekatan di jalan. Untuk itu, Wamenag mengapresiasi masyarakat Indonesia yang mengikuti anjuran presiden yakni menerapkan prokes dan melakukan vaksin booster.

"Anjuran presiden ternyata dilaksanakan oleh masyarakat, kita melihat sekarang ini gerakan vaksin sangat masif," jelas Kiai Zainut.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler