3 Doa Para Nabi Ini Dikabulkan Allah SWT dan Diabadikan dalam Alquran
Para nabi tetap berdoa kepada Allah SWT meski permintaan mereka dikabulkan
REPUBLIKA.CO.ID, —Dengan berdoa, seorang mukmin menyadari bahwa hanya Allah Ta'ala satu-satunya tumpuan harapan. Allah SWT pun menyukai hamba yang memohon kepada-Nya.
Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa doa adalah senjata orang beriman. Doa juga menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Munajat yang dipanjatkan secara ikhlas meningkatkan keimanan dalam hati. Karena itu, seorang Muslim dianjurkan untuk banyak-banyak berdoa.
Dalam Alquran, ada banyak kalimat yang mengandung makna doa. Munajat itu disampaikan sejumlah orang saleh, termasuk para nabi. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
Minta keturunan
Salah satu untaian kata-kata yang termuat dalam Kitabullah ialah doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim alaihissalam. Dalam munajatnya itu, sang Khalilullah memohon kepada Allah SWT agar diri dan istrinya dikaruniai seorang anak. Redaksi doa tersebut ada dalam surat As Saffat ayat ke-100.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ Rabbi hablii minash shaalihiin. Artinya, "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh."
Sejarah mencatat, pada akhirnya Nabi Ibrahim AS memiliki dua orang putra, yakni Nabi Ismail dan Nabi Ishaq.
Masing-masing kemudian menghasilkan keturunan dalam jumlah yang banyak. Di antara mereka juga terdapat para utusan Allah, termasuk Nabi Muhammad SAW yang garis nasabnya sampai pada Ismail AS.
Lancar berdakwah
Doa berikutnya ialah yang dipanjatkan Nabi Musa AS. Salah seorang rasul ulul azmi itu ditugaskan oleh Allah SWT untuk menyampaikan dakwah kepada Firaun dan kaumnya. Alquran surat Thaha ayat 25-28 menyebutkan kata-kata munajat tersebut.
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Rabbisyrahlii shadrii, wayassirlii amrii, wahlul 'uqdatammillisaanii, yafqahuu qaulii.
Artinya, "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuanku dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku."
Alquran juga menceritakan dialog antara Nabi Musa dan Firaun. Ternyata, penguasa Mesir Kuno itu tetap dalam kekafiran. Barulah ketika di ambang maut, menjelang air Laut Merah menenggelamkannya, Firaun buru-buru insyaf. Namun, tobat itu sia-sia belaka.
Kesembuhan
Dunia adalah tempat lapar dan sakit. Ujian kehidupan itu datang kepada manusia, termasuk mereka yang beriman.
Bahkan, para nabi diuji Allah SWT dengan berbagai peristiwa. Nabi Ayyub AS mendapatkan cobaan berupa penyakit yang lama sembuhnya. Dalam Alquran surat Al Anbiya ayat 83, terdapat doa Sang Nabi.
أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Annii massaniyadh dhurru wa anta arhamurraahimiin. Artinya, "Sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Mahapenyayang dari semua yang penyayang."
Allah SWT mengabulkan doa hamba-Nya itu. Nabi Ayyub kemudian sembuh setelah mandi dengan air yang dianugerahkan kepadanya. (Allah berfirman):
ارْكُضْ بِرِجْلِكَ ۖ هَٰذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ
'Hentakkanlah kakimu (Ayyub), inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.'" (QS Shad ayat 42)