GATS: Pengguna Rokok Elektrik di Indonesia Naik Signifikan

Pengguna rokok elektrik meningkat dari 0,3 persen pada 2011 menjadi 3 persen.

Republika/ Wihdan
Rokok elektrik. Global Adult Tobacco Survey (GATS) melaporkan prevalensi pengguna rokok elektrik di Indonesia meningkat signifikan dalam kurun satu dekade.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Global Adult Tobacco Survey (GATS) melaporkan prevalensi pengguna rokok elektrik di Indonesia meningkat signifikan dalam kurun satu dekade. Ini berdasarkan informasi perbandingan Indonesia 2011 dan 2021, seperti dikutip pada Selasa (31/5/2022).

Baca Juga


GATS melaporkan prevalensi penggunaan rokok elektrik meningkat signifikan dari 0,3 persen pada 2011, menjadi 3,0 persen pada 2021. Angka tersebut setara 6,2 juta orang dewasa yang terdiri atas 5,8 persen konsumen laki-laki dan 0,3 persen perempuan.

Di Indonesia, GATS dilaksanakan pada 2021 sebagai survei rumah tangga terhadap orang yang berusia lebih dari 15 tahun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan. Sebanyak 10.170 rumah tangga dilibatkan sebagai sampel, dan satu individu dipilih secara acak dari masing-masing rumah tangga peserta untuk mengisi survei. Informasi survei dikumpulkan secara elektronik.

Sebanyak 9.156 wawancara lengkap telah dilakukan, dengan angka respons keseluruhan sebesar 94,0 persen. Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono dalam rangkaian acara Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Gedung Kemenkes Jakarta, mengatakan rokok elektrik dibuatkan juga regulasinya. 

"Merokok elektrik sama berbahayanya dengan rokok konvensional," ujarnya.

Menurut Dante regulasi seputar penggunaan produk rokok elektronik diterapkan secara sejajar dengan rokok konvensional. Dante mengatakan tidak ada bedanya risiko merokok konvensional dan elektrik, keduanya berbahaya untuk masa sekarang, sosial ekonomi, masa depan maupun risiko penyakit yang timbul akibat rokok elektrik tersebut.

GATS adalah standar global untuk secara sistematis memantau penggunaan tembakau (hisap dan kunyah) oleh orang dewasa dan melacak indikator-indikator utama pengendalian tembakau. GATS juga akan membantu negara-negara memenuhi kewajiban berdasarkan Framework Covention Tobacco Control (FCTC) World Health on Organization (WHO) untuk menghasilkan data yang dapat dibandingkan secara nasional maupun internasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler